Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar Dorong Pedagang Pasar Manfaatkan Kredit Lapak di Bank Jateng, Ini Keuntungannya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dorong para pedagang pasar memanfaatkan Kredit Lapak dari Bank Jateng. Ini alasannya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo - Foto: Istimewa
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo - Foto: Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berusaha hadir untuk membantu memberikan solusi permodalan bagi para pedagang pasar dan pelaku industri kecil rumahan.

Salah satu yang ditawarkan yaitu dengan program Kredit Lapak dengan menggandeng Bank Jateng.

Untuk mengajukan kredit tersebut, para pedagang juga tidak perlu menyiapkan agunan untuk jaminan.

"Bapak ibumu pedagang di pasar? Mau kredit ringan tanpa agunan? Langsung ke @bank_jateng saja. Ajukan Kredit Lapak," tulis Ganjar melalui akun Twitternya, Kamis (10/3/2022).

Sebagai informasi, program Kredit Lapak resmi diluncurkan Ganjar pada akhir tahun lalu.

Kelebihan dari program kredit ini selain tanpa agunan juga bunganya sangat ringan, yaitu dua persen per tahun.

Namun demikian, plafon pengajuan kredit maksimal yang dapat diajukan yaitu Rp2 juta.

Program itu, kata gubernur, dikeluarkan untuk mendorong kebangkitan ekonomi, khususnya ibu-ibu.
Sebab, menurut Ganjar, banyak kelompok perempuan kreatif dan memiliki sejumlah sektor usaha kecil.

“Kelompok perempuan ini biasanya gemi, titi, dan manajemen keuangannya bagus. Sehingga disiplin mereka juga bagus,” ucapnya dikutip dari laman jatengprov.go.id.

Ganjar berharap, program tersebut dapat membantu kelompok perempuan di Jateng dalam menjalankan usahanya. Sebab di antara mereka, banyak yang sebenarnya membutuhkan modal kecil untuk menjalankan usahanya itu.

“Rata-rata mereka butuh modal tiap hari Rp100.000 sampai Rp1 juta. Kalau pinjam ke bank kan susah, makanya dengan program ini harapan saya mereka bisa terbantu,” jelasnya.

Ganjar mengatakan akan melihat perkembangan Kredit Lapak. Kalau berhasil dan penerimaan masyarakat baik, maka program tersebut akan dikembangkan lebih jauh lagi.

“Ini tanpa agunan ya, kalau utange sakmono nganggo agunan ya pedhot boyoke (kalau hutangnya segitu dan pakai agunan ya berat). Ini upaya kita menggerakkan ekonomi agar menggelinding. Mumpung pandemi sudah membaik, mereka kita bantu bisa jualan lagi. Kalau pasarnya ramai, dagangan laku, maka insyaallah membikin mereka semangat,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper