Bisnis.com, SEMARANG - Banjir akibat kenaikan permukaan air laut/rob yang terjadi di kawasan Tanjung Emas Semarang, dan sejumlah daerah lain di sepanjang pantai utara Jawa Tengah merendam ratusan kendaraan, Senin (24/5/2022).
Video yang beredar di lini media sosial menunjukkan, motor yang terparkir di sebuah kawasan industri terendam hingga satu meter. Sebagian laporan lain menunjukkan pemilik kendaraan menuntun roda dua berenang menjauhi kawasan genangan air.
Lantas, apa yang bisa harus Anda lakukan bila kendaraan terendam air. Jerri Rahmawan, pemilik bengkel motor roda dua, menjelaskan kendaraan bermotor dengan air bermusuhan. Mengingat kendaraan bermotor bergerak karena ada ada pembakaran bahan bakar yang dipicu listrik.
"Air, bahan bakar minyak dan listrik itu bermusuhan. Harus dipisahkan," jelasnya soal prinsip dasar penanganan kendaraan terendam air.
Berdasar logika dasar tersebut, kata dia, maka langkah pertama yang harus diambil adalah membersihkan air dari setiap komponen kendaraan bermotor. Tindakan yang bisa dilakukan dengan mencopot bagian bodi kendaraan, melepas soket-soket kelistrikan, melepas poros aki.
"Dicopot semua untuk dibersihkan, intinya sisa garam tidak ada, air tidak ada. Sisa garam perlu diwaspadai karena ini air laut," tuturnya.
Baca Juga
— ▁ ▂ ▃ ▄ ▅ ▆ ▇ █ ▉ ▊ (@coffebit) May 23, 2022
Pembersihan sela-sela komponen bodi atau soket kabel bisa dengan tekanan angin kompresor, pompa tangan, atau cara lain asalkan bersih. Sebelum dibersihkan dengan angin, bisa juga dibersihkan dengan bensin atau air netral, agar tidak ada sisa garam.
"Setelah bersih bisa diangin-anginkan atau dijemur di bawah sinar matahari," jelasnya.
Bila bodi, kabel kelistrikan, komponen pengapian sudah bersih baru berlanjut kepada pembersihan rangka dan mesin. Jerri mengatakan pembersihan rangka dan lekukan kendaraan wajib karena bila kotor bisa mengundang karat.
Selanjutnya untuk mesin, cara paling aman adalah membelah mesin, untuk memastikan tidak ada air menyelinap di antara komponen. Terlebih bila kendaraan terendam dalam waktu cukup lama, atau terendam keseluruhan, maka patut dicurigai air masuk ke dalam mesin.
"Hanya kalau untuk penanganan darurat, bisa dilakukan dengan menguras oli. Bila ada indikator air di bak oli, maka wajib bongkar mesin biar aman. Bisa juga lepas busi untuk memastikan ada tidak di head silinder," jelasnya.
Soal biaya bongkar mesin, Jerri memberi gambaran berkisar Rp500.000 sampai Rp1 juta, bergantung jenis motor dan ada tidaknya komponen yang rusak. "Masing-masing sepeda motor kan beda, jadi biaya sangat bisa bervariasi. Sekali bongkar yang pasti ganti packing set dan oli. Bearing dan seal juga jadi perhatian karena ini air laut," katanya menegaskan.