Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Pelonggaran Penanganan Pandemi, Wisman Mulai Kunjungi Yogyakarta

Dilaporkan, ada 35 orang wisatawan asal Malaysia yang melancong ke DI Yogyakarta pada April 2022 lalu. 
Ilustrasi - Kawasan Tugu Yogyakarta./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Ilustrasi - Kawasan Tugu Yogyakarta./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG – Geliat sektor pariwisata di DI Yogyakarta mulai terlihat seiring melonggarnya upaya penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DI Yogyakarta mencatat pada April 2022 lalu, untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir, wisatawan mancanegara (wisman) mulai tercatat mendatangi wilayah itu.

“Ini adalah bulan pertama, mengawali sepanjang terjadinya pandemi Covid-19 dari April 2020 baru April 2022 ini kita kedatangan wisman,” jelas Amirudin, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi DI Yogyakarta, Kamis (2/6/2022).

Dilaporkan, ada 35 orang wisatawan asal Malaysia yang melancong ke DI Yogyakarta pada April 2022 lalu. Rombongan wisatawan itu dilaporkan datang menggunakan maskapai penerbangan Air Asia.

Amirudin berharap agar kedatangan wisman tersebut bisa menjadi penanda akan pulihnya sektor pariwisata di DI Yogyakarta. “Karena memang beberapa negara pun sudah tidak me-lockdown lagi ataupun sudah memperbolehkan warganya bepergian,” tambahnya.

Pada perkembangan lainnya, hotel berbintang masih menjadi pilihan favorit para tamu yang berkunjung ke DI Yogyakarta. Hal tersebut terlihat dari indikator Rata-rata Lama Menginap (RLM) pada bulan April 2022 yang menunjukan kenaikan 0,13 hari RLM di hotel berbintang.

RLM hotel berbintang di DI Yogyakarta pada April 2022 mencapai 1,59 hari. Dari data tersebut, hotel bintang dua menjadi pilihan utama dengan RLM tertinggi di angka 1,72 hari. Sementara itu, untuk hotel non-bintang, RLM dilaporkan berada di angka 1,24 hari.

Meskipun beberapa indikator pariwisata menunjukkan tren positif, namun demikian Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi pada bulan April 2022 dilaporkan turun. Secara month-to-month TPK hotel berbintang di DI Yogyakarta turun 24,03 poin dari 51,65 poin ke 27,62 poin. Sementara itu, TPK hotel non-bintang dilaporkan berada di 122,66 poin.

Menurut Amirudin, penurunan TPK pada bulan April 2022 berkaitan dengan momen Ramadan yang mengubah pola perjalanan masyarakat. “Secara tradisi, kalau kita melihat data series ke belakang, memang kalau di bulan Ramadan mobilitas atau pergerakan orang untuk bisnis ini berkurang. Sehingga yang menginap di hotel pun akan mengalami penurunan,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper