Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Bos KIW Hadapi Isu Resesi di 2023 Nanti

Meski sektor favorit investasi ke Jateng melemah, namun masih ada investor-investor baru pada setor tersebut yang melirik kawasan yang dikelola PT KIW.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Ahmad Fauzie Nur (tengah) saat memberikan paparan dalam perayaan HUT KIW yang dilakukan secara virtual./Bisnis-Alif N. 
Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Ahmad Fauzie Nur (tengah) saat memberikan paparan dalam perayaan HUT KIW yang dilakukan secara virtual./Bisnis-Alif N. 

Bisnis.com, SEMARANG - PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebagai perusahaan plat merah membawa semangat positif di pengujung tahun 2022 ini. Meskipun kondisi perekonomian global masih menunjukkan gejala pelemahan, namun Indonesia masih punya banyak daya tarik untuk menarik investor dari dalam maupun luar negeri.

"Di Batang misalnya, sudah ada fasilitas gas yang jadi komitmen pemerintah untuk memberikan layanan terbaik bagi investor. Kalau dilihat dari jaringan gas yang dikembangkan juga kan melewati kawasan lain di Jawa Tengah. Secara agregat ini akan meningkatkan infrastruktur layanan ke investor," jelas Direktur Utama PT KIW, Ahmad Fauzie Nur saat dihubungi Bisnis, Jumat (25/11/2022).

Fauzie menilai, Jawa Tengah bagian utara masih menjadi kawasan yang menjanjikan bagi aktivitas perekonomian. Selain jaringan gas, infrastruktur transportasi baik yang tengah disiapkan maupun yang sudah beroperasi juga menjadi nilai lebih bagi kawasan ini. "Saya pikir support yang riil dari pemerintah ini makin menjadikan Jawa Tengah semakin menarik buat investor," tambahnya.

Sebagai informasi, hingga saat ini Jawa Tengah masih menjadi destinasi utama para investor di sektor tekstil dan garmen. Fauzie mengungkapkan, meskipun beberapa waktu terakhir sektor usaha itu dilaporkan mengalami pelemahan, namun masih ada investor-investor baru pada setor tersebut yang melirik kawasan yang dikelola PT KIW.

Namun demikian, Fauzie mengakui tahun 2023 masih dibayangi oleh risiko resesi dan krisis ekonomi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, PT KIW telah mengambil sejumlah langkah. Misalnya dengan meningkatkan pendapatan berulang atau recurring income perusahaan. Bangunan pabrik siap pakai (BPSP) serta berbagai layanan penunjang aktivitas industri jadi salah satunya.

"Tahun ini kita sedang finalisasi BPSP, Kuartal I/2023 sudah ready dan peminatnya sudah antre. Demand-nya masih sangat tinggi, karena dari 10 BPSP kita sudah ful semua," ungkap Fauzie.

PT KIW juga terus melakukan berbagai peningkatan kualitas layanan. Salah satunya dengan mengintegrasikan perkembangan teknologi digital. "Penerapan electronic gate itu sudah jalan. Kita juga punya command center untuk integrasikan layanan. Sehingga operasional kawasan ini bisa lebih termonitor dan terjaga secara realtime," jelasnya.

Fauzie menambahkan, upaya peningkatan recurring income itu juga dilakukan dengan memanfaatkan aset kawasan yang selama ini belum tergarap. KIW sendiri masih memiliki 60 hektare lahan yang telah disiapkan sebagai kawasan mixed-use.

"Perencanaannya sudah selesai, tinggal masuk tahapan implementasi. Targetnya untuk memberikan value yang optimal bagi pendapatan perusahaan. Tidak semuanya kita jadikan kavling siap jual atau BPS. Tapi akan ada peruntukan industrial, commerce, dan mungkin residential. Ini mungkin bisa menjadi bauran yang optimal untuk kinerja KIW," jelas Fauzie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper