Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Mendapati Peningkatan Optimisme Terhadap Perekonomian Jateng

Hasil survei pada Desember 2022 mengindikasikan beberapa indikator konsumsi masyarakat Jawa Tengah yang tetap tinggi.
Tangkapan layar. Perkembangan indeks keyakinan konsumen Jawa Tengah./Ist
Tangkapan layar. Perkembangan indeks keyakinan konsumen Jawa Tengah./Ist

Bisnis.com, SEMARANG - Bank Indonesia melakukan survei konsumen pada Desember 2022 dan mendapati indikasi peningkatan optimisme terhadap perekonomian Jawa Tengah.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Firdauz Muttaqin mengatakan peningkatan tersebut ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 124,04, meningkat dari bulan November 2022 sebesar 120,66.

"Level IKK yang membaik tersebut ditopang oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)," katanya dikutip, Senin (16/1/2023).

Menurutnya, peningkatan optimisme konsumen terjadi pada empat kota lokasi survei dan berada diatas 100. Secara detil, IKK pada Kota Semarang, Solo, Banyumas, dan Tegal masing-masing sebesar 125,17; 136,75; 102,17; dan 110,67.

Indeks pada empat kota tersebut meningkat dibandingkan bulan November 2022. Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) Indeks Konsumsi Saat Ini (IKE) yang berada pada level 113,94, naik dari indeks bulan sebelumnya sebesar 110,27.

Dukungan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Juga Ikut berkontribusi pada peningkatan optimisme masyarakat.

IEK pada Desember 2022 tercatat sebesar 134,14, meningkat dari sebelumnya 131.04 dipengaruhi oleh ekspektasi konsumen pada 6 bulan yang akan datang, khususnya terkait ekspektasi penghasilan konsumen dan ekspektasi kegiatan usaha.

Sementara itu, hasil survei pada Desember 2022 mengindikasikan beberapa indikator konsumsi masyarakat Jawa Tengah yang tetap tinggi.

"Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat meningkat dari 63,244 (November 2022) menjadi 65.2996," tuturnya.

Sedangkan rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) menurun dari 15,759 pada bulan sebelumnya menjadi sebesar 14,3396.

"Di sisi lain, pangsa pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) pada November 2022 diperkirakan menurun dari 21,02 menjadi 20,38," imbuhnya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper