Bisnis.com, SEMARANG - PT Triangle Motorindo, pemegang merek dagang Viar, merespon positif kabar turunnya subsidi kendaraan listrik.
"Tentunya ini dampaknya mudah-mudahan signifikan lah buat kami, terutama di Viar ini. Mudah-mudahan ini bisa terasa di tingkat ritel. Karena kemarin sempat tertahan, semuanya bertanya-tanya, dan ini sudah ada titik terangnya," jelas Dimas Tommy Radityo, General Manager PT Triangle Motorindo, dikutip Selasa (6/3/2023).
Subsidi kendaraan listrik yang sudah diketok palu itu diharapkan mampu mendongkrak kinerja industri otomotif, khususnya bagi pemain kendaraan listrik di dalam negeri. Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen sebagai syarat subsidi, tentunya bakal memberikan ruang gerak bagi pemain lokal seperti Viar.
"Sebulan, dua bulan, harusnya sudah mulai kelihatan dampaknya. Sepanjang petunjuk teknisnya itu tidak terlalu banyak syarat dan masyarakat mudah mengklaim," kata Dimas.
Dia optimistis subsidi yang digelontorkan pemerintah itu bakal menjadi katalis bagi perkembangan industri kendaraan listrik Tanah Air.
PT Triangle Motorindo sendiri merupakan pabrikan kendaraan bermotor yang berpusat di Kota Semarang. Bertempat di Taman Industri Bukit Semarang Baru (BSB), fasilitas produksi perusahaan itu berada di atas lahan seluas 20 hektare.
Baca Juga
Viar sendiri sudah cukup lama berusaha menembus pasar kendaraan listrik di Tanah Air. Setidaknya, sejak 2017, Viar sudah memperkenalkan kendaraan listrik dengan nama Viar Q1. Lini paling anyar dari seri tersebut, New Viar Q1, punya tenaga 800 watt dan mampu menempuh kecepatan hingga 60 km/jam.
Harga Bisa Rp900.000
Asosiasi Dealer Motor Listrik Indonesia (Ademoli) menyambut baik pemberian subsidi oleh pemerintah untuk pembelian motor listrik hingga Rp7 juta yang mulai berlaku 20 Maret 2023.
Ketua Ademoli Indra Novint Noviansyah, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Selasa (7/3/2023), menilai kebijakan itu sangat pro-masyarakat kecil yang ingin beralih ke kendaraan listrik.
Saat ini, kata dia, beberapa dealer motor listrik telah menerima pesanan untuk pembelian dua pekan mendatang yang menunjukkan tingginya animo masyarakat seiring pemberian subdisi tersebut.
"Beberapa diler telah menyiapkan ketersediaan kendaraan listrik pada 20 Maret mendatang. Pemerintah menargetkan subsidi untuk 200.000 kendaraan listrik pada 2023," kata Novint.
"Bahkan sudah ada beberapa diler yang sudah mulai membuka PO (pre-order) untuk pengajuan unit subsidi mengingat animo yang begitu besar," tambahnya.
"Harga akan kita sesuaikan, jika subsidi sebesar Rp7 juta, maka kami akan mengurangi harganya hingga Rp7 juta. Contoh, saat ini kami menjual Motor Listrik Goda seharga Rp7,9 juta," katanya.
Setelah dikurangi subsidi, Novint menyebutkan harga jualnya menjadi hanya Rp900.000 saja," jelasnya.
Novint juga mengimbau kepada anggota asosiasi di seluruh indonesia untuk bersiap memenuhi kuota yang ditargetkan pemerintah.