Bisnis.com, PURWOKERTO - Sejumlah warga Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengeluhkan suhu udara yang terasa sangat panas dalam beberapa hari terakhir setelah wilayah itu jarang diguyur hujan.
"Siang ini terasa sangat panas. Tadi saya cek suhu udaranya mencapai 32 derajat Celcius," kata salah seorang warga Driyanto di Purwokerto, Senin (13/3/2023) siang.
Menurut dia, panasnya suhu udara di Purwokerto sudah terasa dalam beberapa hari terakhir atau sejak jarang turun hujan.
Warga lainnya, Heri juga mengeluhkan suhu udara yang terasa sangat panas dan dikhawatirkan akan berlangsung lama.
"Semoga saat puasa Ramadan nanti, suhu udaranya tidak sepanas ini," katanya.
Saat dihubungi dari Purwokerto, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengakui jika dalam beberapa hari, suhu udara di Cilacap dan sekitarnya termasuk Purwokerto terasa panas.
Baca Juga
Ia mengatakan berdasarkan pencatatan suhu udara di Kantor Stamet Tunggul Wulung Cilacap pada hari Senin (13/3), pukul 14.00 WIB, tercatat 32,3 derajat Celcius.
"Kalau dilihat dari data klimatologi, suhu udara yang terjadi sekarang cenderung normal. Suhu udara bulan Maret, secara umum memang menjadi suhu udara paling panas yang pernah terjadi dalam dalam kurun 30 tahun," ujarnya.
Menurut dia, kejadian suhu maksimum pada tanggal 15 Maret 2012 mencatatkan rekor suhu terpanas di Cilacap karena mencapai 35,3 derajat Celcius.
Dengan demikian, kata dia, dapat dikatakan Maret merupakan bulan terpanas di Cilacap dan sekitarnya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan kondisi cuaca saat ini terpantau cerah dan sinar matahari sangat menyengat.
"Sengatan matahari ini langsung mengena ke bumi, karena tutupan awan sangat sedikit," katanya.
Bahkan dari pantauan citra satelit, kata dia, untuk wilayah Cilacap dan sekitarnya sangat cerah serta tidak terdapat tutupan awan yang signifikan.
Sementara dari analisis angin permukaan, kata dia, di sekitar Jawa terdapat daerah netral sehingga cuaca cenderung cerah.
"Adanya pusat tekanan rendah di Samudra Pasifik timur Filipina dan tekanan tinggi di Samudra Hindia sebelah barat Australia juga berpengaruh terhadap kondisi cuaca saat ini," ujarnya.