Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Dukung Proyek Industri Pengolahan Limbah Plastik di Kendal

ADB memberikan dukungan melalui program Blue SEA Finance Hub. Fasilitas pembiayaan pada proyek daur ulang plastik itu jadi yang pertama kali dilakukan di dunia.
Suasana ground breaking fasilitas daur ulang limbah plastik PT Alba Tridi Plastic Recyling Indonesia yang dilaksanakan di Kawasan Industri Kendal, Selasa (6/6/2023) siang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Suasana ground breaking fasilitas daur ulang limbah plastik PT Alba Tridi Plastic Recyling Indonesia yang dilaksanakan di Kawasan Industri Kendal, Selasa (6/6/2023) siang./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG — Asian Development Bank (ADB) memberikan dukungan pada proyek industri pengolahan limbah plastik yang bakal berdiri di Kawasan Industri Kendal (KIK).

Fasilitas pabrik milik PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia tersebut diproyeksikan mampu mendaur ulang hingga 48.000 ton limbah botol plastik setiap tahunnya.

Jackie Surtani, Development Bank Director Private Sector Operations Department, menyebut proyek tersebut menjadi yang pertama kali dilakukan tak cuma di Jawa Tengah ataupun di Indonesia, tapi juga di dunia.

"Upacara ground breaking ini merupakan buah dari hasil kerja keras selama 12 bulan antara ALBA Group Asia, PT Tridi Oasis Group, dan ADB," jelas Jackie di Kabupaten Kendal, Selasa (6/6/2023) siang.

ADB sendiri memiliki program Blue SEA Finance Hub yang dimulai sejak November 2021 silam. Program itu secara khusus menyasar pengembangan ekonomi di kawasan Asia Tenggara dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan atau sustainability.

Ada dua prioritas yang dituju ADB melalui program tersebut. Pertama, untuk mendorong keberlanjutan dan konservasi laut di kawasan Asia Tenggara serta untuk menjadi katalis bagi arus investasi baik dari sektor publik maupun swasta untuk mendukung proyek ekonomi biru tersebut.

Melalui program Blue SEA Finance Hub, ADB berkomitmen buat melakukan investasi sebesar US$5 miliar hingga 2024 mendatang.

Beberapa program utama yang dijalankan antara lain upaya peningkatan ketahanan kawasan pesisir, upaya penanganan limbah plastik di laut, serta pembiayaan ekonomi biru yang meliputi usaha perikanan hingga pariwisata.

Owner sekaligus Chairman Alba Group Asia, Dr. Axel Schweitzer, menyebut ada sekitar 8-12 juta ton plastik yang berakhir di laut. "Kami ingin meningkatkan jumlah pengumpulan limbah plastik di Indonesia dengan menciptakan pasar. Kami percaya akan dampak positif dari proyek ini, karena kami bekerja sama dengan pengepul lokal dan ini akan banyak membuka pekerjaan baru di wilayah sekitar," jelasnya.

Dian Kurniawati, Founder PT Tridi Oasis Group sekaligus Alba Joint Venture Partner, menyebut proyek tersebut sebagai bentuk Gender Lens Investing (GLI).

"Karena investasi ini tidak hanya bertujuan mengatasi masalah limbah dan menciptakan nilai ekonomi. Tetapi juga memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal dan pengusaha wanita seperti saya untuk meningkatkan kemampuan perusahaan," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper