Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara Pembudidaya Udang Vaname Keruk Cuan Lebih Tinggi

Pemanfaatan teknologi dan sistem pembudidayaan intensif dilakukan untuk meningkatkan produktivitas.
Ilustrasi udang vaname.
Ilustrasi udang vaname.

Bisnis.com, PURWOREJO - Budidaya udang vaname kian digemari di kawasan pesisir Jawa Tengah. Selain di kawasan pantai utara yang sudah lebih dulu mengembangkan tambak udang, kini di wilayah pesisir selatan mulai muncul petambak-petambak baru dengan produktivitas yang tak bisa dianggap sepele.

Antonio, mantan pengembang perumahan asal Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, salah satunya. Dalam sekali panen, Antonio bisa memproduksi udang vaname hingga 15 ton per hektare kolam.

"Itu masih dibawah target, yaitu 30-40 ton per panen. Kami biasanya dalam tiga sampai empat bulan sudah bisa panen," jelasnya saat dihubungi tim Jelajah Investasi Jawa Tengah 2023 Bisnis Indonesia pada Rabu (5/7/2023).

Antonio sendiri tak cuma memproduksi udang vaname, pria tersebut juga menjadi pemasok udang bagi beberapa pabrikan yang tersebar di berbagai wilayah. Dalam sebulan, Antonio bisa menjual 150-200 ton udang ke beberapa pabrik pengolahan produk perikanan.

"Dalam pembudidayaan udang vaname, biaya operasional terbesar itu ada di pakan, bisa 50-60 persen dari total keseluruhan. Sementara terbanyak kedua itu ongkos untuk energi, listrik ini bagi petambak sudah jadi jantung bagi usahanya, khususnya untuk menghidupkan kincir dan blower," jelas Antonio.

Kincir diperlukan petambak agar kotoran yang dihasilkan udang bisa terkumpul di tengah kolam untuk kemudian dibuang. Sementara blower diperlukan buat menjaga kadar oksigen di dalam kolam. Kedua alat tersebut berperan vital dalam sistem pembudidayaan intensif seperti yang dijalankan Antonio.

"Kalau cara tradisional, dia untuk kincirnya masih pakai mesin diesel, masih memerlukan bahan bakar solat. Secara teknik, ilmunya itu berdasar pengalaman. Sementara, untuk cara modern yang super intensif, dengan teknologi yang digunakan taburan bibit per kolam bisa sampai 250-300 per meter. Sementara untuk cara tradisional paling hanya 100 bibit," jelas Antonio.

Antonio sendiri menjadi salah satu pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero yang mengikuti program electrifying agriculture dengan tajuk Super Chuan. Melalui program tersebut, petambak-petambak di Jawa Tengah diajak buat menggunakan alat-alat modern dalam menjalankan usahanya.

"Ini menjadi program unggulan PLN Jawa Tengah dan kami coba implementasikan di Kecamatan Kroya. Di wilayah Binangun, sudah hampir semua petambak mengikuti program Super Chuan ini," jelas Irwin, perwakilan MULP PLN Kroya Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cilacap.

Irwin menjelaskan, Super Chuan sendiri menyasar seluruh pembudidaya ikan, tidak terbatas pada udang vaname. Harapannya, produktivitas produk perikanan di Jawa Tengah bisa ikut meningkat seiring dengan perubahan sistem budidaya dan alat yang digunakan.

"Kami memperkenalkan teknologi terbaru untuk kincirnya, menggunakan dinamo yang digerakkan dari listrik PLN. Dengan cara itu, biaya operasional bisa ditekan karena untuk tambak sendiri menggunakan tarif industri yang sudah disubsidi oleh pemerintah," jelas Irwin.

Liputan ini merupakan bagian dari program Jelajah Investasi Jawa Tengah 2023: Daulat Pangan dan Energi. Program tersebut terselenggara berkat dukungan dari para sponsor yakni Grand Batang City, PT PLN Persero, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Nasmoco, XL Axiata, serta PT Jamkrida Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler