Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beras Jadi Kontributor Terbesar Inflasi Jawa Tengah pada 2023

Sepanjang tahun 2023, pergerakan harga pada komoditas beras menjadi penyumbang inflasi terbesar di Jawa Tengah.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras./Bisnis-Rachman.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras./Bisnis-Rachman.

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah dalam rilis terbarunya menyampaikan bahwa inflasi tahun kalender 2023 berada di kisaran target yang telah ditentukan.

"Inflasi gabungan 6 kota [perhitungan] Indeks Harga Konsumen (IHK) yang ada di Jawa Tengah pada periode Januari-Desember 2023 ini sebesar 2,89%. Jadi sebelumnya target di kisaran 3±1%, sehingga ini tercapai," ungkap Dadang Hardiwan, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (2/1/2024).

Dadang menjelaskan, dari hasil pemantauan harga yang dilakukan secara rutin oleh BPS, terlihat bahwa inflasi pada bulan Desember 2023 masih lebih rendah dibandingkan tahun 2022. Baik secara tahunan (yoy) maupun bulanan (mtm). Secara bulanan, inflasi Jawa Tengah pada bulan Desember 2023 berada di angka 0,21%.

"Ini lebih rendah bila kita bandingkan dengan bulan November 2023 yang tercatat 0,49%. Ini disebabkan karena kenaikan harga cabai yang tidak setinggi bulan sebelumnya," jelas Dadang.

Sementara itu, secara tahunan inflasi Jawa Tengah pada bulan Desember 2023 berada di angka 2,89%. Angka tersebut berada jauh di bawah laju inflasi tahunan pada Desember 2022 dimana angkanya menembus 5,63%.

Dadang menyampaikan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju inflasi di Jawa Tengah pada pengujung tahun 2023. Dampak dari fenomena cuaca El Nino masih mempengaruhi tingkat produksi beberapa komoditas pangan. Selain itu, peningkatan permintaan masyarakat saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) juga ikut mengerek harga kebutuhan pokok.

"Ada 5 komoditas yang memberikan andil terbesar pada inflasi di Desember 2023. Ini berturut-turut dari yang tertinggi ada cabai merah memberikan andil inflasi 0,05%, bawang merah andilnya 0,04%, tiket kereta api andil inflasi 0,03%, minyak goreng dan perhiasan dengan andil inflasi masing-masing 0,02%," jelas Dadang.

Adapun sepanjang tahun 2023, pergerakan harga pada komoditas beras menjadi penyumbang inflasi terbesar di Jawa Tengah. BPS mencatat, kenaikan harga beras menyumbang andil sebesar 0,66% dari laju inflasi Jawa Tengah sepanjang tahun 2023. Pada tahun sebelumnya, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memberikan andil terbesar dengan 1,49%.

"Kenaikan harga beras tertinggi terjadi pada September 2023 yang mencapai lebih dari 8,76%. Padahal, pada tahun 2022, kenaikan beras tertinggi sebesar 3,67%," jelas Dadang dalam konferensi pers.

Sebelumnya, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) yang digelar pengujung tahun lalu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah Junanto Herdiawan menyebut gangguan pasokan pangan sebagai dampak dari perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar pada tahun 2023.

Lebih lanjut, Junanto optimis Jawa Tengah telah memiliki bekal yang cukup buat mengarungi berbagai tantangan di tahun 2024. Dengan ketersediaan pasokan pangan, tenaga kerja yang kompetitif, serta sektor ekonomi unggulan, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah diyakini bakal tumbuh positif dengan sokongan dari konsumsi pasar domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper