Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Catat Optimisme Konsumen Jateng di Tengah Kenaikan Harga Bahan Pokok

Kuatnya optimisme konsumen didukung oleh komponen ekspektasi penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, SEMARANG - Optimisme konsumen terhadap perekonomian di Jawa Tengah dilaporkan mengalami peningkatan di tengah kenaikan harga sejumlah bahan pokok.

Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Jawa Tengah pada Januari 2024 mengalami peningkatan dibanding Desember 2023.

"Optimisme konsumen yang meningkat tersebut sejalan dengan hasil Survei Konsumen secara nasional dan perkembangan di Kota Semarang, Solo, Purwokerto, dan Tegal," jelas Ndari Surjaningsih, Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah, dikutip Kamis (22/2/2024).

Pada Januari 2024, IKK Jawa Tengah berada di angka 135,28 poin. Terjadi peningkatan dibandingkan bulan Desember 2023 yang berada di 133,33 poin. Hal yang sama juga terjadi pada indikator IKE.

"IKE Januari 2024 tercatat sebesar 120,63 didukung oleh indikator penghasilan konsumen, ketersediaan lapangan kerja, dan konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama," jelas Ndari.

Optimisme konsumen juga terlihat dari persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan. Ndari menjelaskan, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Jawa Tengah berada di level 149,93. "Meningkat dibandingkan Desember 2023," jelasnya.

Ndari menyampaikan, kondisi keuangan konsumen sejalan dengan optimisme terhadap ekonomi Jawa Tengah. beberapa indikator seperti rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi serta pangsa pendapatan konsumen yang disimpan mengindikasikan tingkat konsumsi masyarakat yang masih terjaga.

"Rasio average propensity to consume tercatat sebesar 65,41%, debt to income ratio sebesar 13,39%, dan saving to income ratio sebesar 21,20%," jelas Ndari.

Jika dirunut ke belakang, indikator tersebut mengkonfirmasi pola perilaku konsumen Jawa Tengah beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, Area Manager Communication, Relations, and Corporate Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah Brasto Galih Nugroho, mengungkapkan bahwa konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji di wilayah Solo Raya mengalami kenaikan semasa Pemilu. Pada periode 5-18 Februari 2024, konsumsi rata-rata harian di wilayah Kota Surakarta, Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Wonogiri berada di kisaran 2.518 kilo liter (KL) per hari.

Di sisi lain, Ekonom Universitas Diponegoro, Wahyu Widodo, menyebut bahwa masyarakat telah beradaptasi dengan inflasi, khususnya pada komoditas pangan, yang telah terjadi sejak 2023 silam. "Karena kemarin kenaikannya sudah tinggi, saya kira ekspektasi konsumen itu sudah menyesuaikan," ucapnya saat dihubungi Bisnis beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper