Bisnis.com, SEMARANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DI Yogyakarta mulai mengalokasikan uang kartal sejumlah Rp5,5 triliun yang terdiri dari penarikan bank dari BI sebesar Rp4,5 triliun dan Transaksi Uang Kartal Antar Bank (TUKAB) sebesar Rp1 triliun.
"Jumlah uang kartal tersebut meningkat sebesar 5,8% jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp5,2 triliun. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kunjungan wisatawan pada saat libur Lebaran 2024 di DI Yogyakarta," jelas Kepala Perwakilan BI DI Yogyakarta, Ibrahim, Rabu (20/3/2024).
Secara nasional, BI menyediakan uang tunai sebanyak Rp197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai layak edar selama periode Ramadan dan Idulfitri. Proyeksi penyediaan uang itu mengalami peningkatan 4,65% dibandingkan tahun 2023 lalu sebesar Rp188,8 triliun.
Baca Juga
Di DI Yogyakarta, Ibrahim menjelaskan bahwa ada tiga strategi utama yang dilakukan BI untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Pertama, dengan mendistribusikan uang rupiah saat awal Ramadan. Kedua, melakukan kegiatan kas keliling. Ketiga, mengimbau kepada masyarakat untuk menukarkan uang hanya di tempat resmi. "Guna menjamin keaslian dan kualitas uang rupiah," jelasnya dalam siaran pers.
Untuk memperluas jangkauan layanan uang Rupiah, BI telah bekerja sama dengan pelaku perbankan di DI Yogyakarta untuk membuka layanan penukaran uang yang tersebar di beberapa titik. Pada Ramadan 2024, titik penukaran terdiri dari Kaskel BI 5 titik, kas keliling bersama sebanyak 6 titik, dan 37 bank beserta kantor cabang.
Ibrahim juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran nontunai dengan menggunakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS). "Selain itu, BI juga mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idulfitri 2024," tambahnya.