Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat sektor usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan paling signifikan sepanjang kuartal I/2024. Bahkan, pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan sektor usaha manufaktur yang menjadi motor penggerak perekonomian di Jawa Tengah.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dilaporkan tumbuh 1,79% (quarter-to-quarter/q-to-q) pada kuartal I/2024. Angka tersebut lebih tinggi dibanding kinerja pada kuartal sebelumnya, yaitu 0,43% (q-to-q) pada kuartal IV/2023.
"Sumber utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dari sisi lapangan usaha adalah kelompok pertanian, kehutanan, dan perikanan, sebesar 1,40%. Diikuti industri 0,98%, administrasi pemerintah 0,30%, dan perdagangan 0,16%. Sedangkan dari sisi pengeluaran, sumber utama pertumbuhan tertinggi adalah komponen ekspor sebesar 4,51% dan konsumsi rumah tangga sebesar 0,54%," jelas Dadang Hardiwan, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Senin (6/5/2024).
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) pada Kuartal I/2024 mencapai Rp284,08 triliun, sementara Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) jumlahnya Rp445,24 triliun. Secara kuartalan, pertumbuhan tertinggi tercatat pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan angka 13,64% (q-to-q).
Dilihat dari kontribusinya, sektor manufaktur memang memberikan andil besar pada PDRB Jawa Tengah. BPS mencatat, kontribusi sektor industri mencapai 34,99% (q-to-q) dalam struktur PDRB Jawa Tengah pada kuartal I/2024. Namun demikian, pertumbuhan sektor manufaktur mentok di angka 2,99% (q-to-q). Jauh di bawah sektor usaha pertanian ataupun administrasi pemerintahan.
"Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah secara year-on-year mencapai 4,97% (yoy) sementara pertumbuhan nasional tercatat sebesar 5,11% (yoy). Pertumbuhan pada triwulan ini meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, meskipun tidak lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun 2023," jelas Dadang.
Baca Juga
Secara tahunan, pertumbuhan sektor usaha industri berada di angka 6,18% (year-on-year/yoy). BPS mencatat, pertumbuhan tertinggi dialami sektor informasi dan komunikasi serta administrasi pemerintahan dengan masing-masing 12,72% (yoy) dan 16,50% (yoy).
Dadang menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kedua sektor usaha itu mengalami pertumbuhan signifikan pada kuartal I/2024. Pertama, adanya kenaikan gaji dan pencairan gaji ke-14 bagi pegawai pemerintahan. Kedua, meningkatnya pemakaian pulsa oleh masyarakat.