Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Koperasi Produksi Ramaikan Geliat Perekonomian di Jateng

Koperasi kini ikut menjadi motor penggerak UMKM di Jawa Tengah, alih-alih hadir semata sebagai penyedia jasa simpan pinjam.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko (kanan), menengok produk milik salah satu koperasi yang mengikuti Peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-77 di Kota Salatiga pada 12 Juli 2024./Ist-Pemprov Jateng.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko (kanan), menengok produk milik salah satu koperasi yang mengikuti Peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-77 di Kota Salatiga pada 12 Juli 2024./Ist-Pemprov Jateng.

Bisnis.com, SEMARANG - Peran koperasi semakin meluas. Sokoguru ekonomi nasional itu tak cuma melayani kebutuhan simpan-pinjam, tapi juga mulai tumbuh koperasi produsen yang ikut mengurusi kebutuhan bahan baku hingga pemasaran produk anggotanya.

Seperti yang dilakukan Koperasi Berkah Rindang Kinasih. Koperasi itu berlokasi di Desa Papringan, Pakembaran, Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Berdiri sejak 2019, koperasi itu beranggotakan sekitar 125 orang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Anggota Koperasi Berkah Rindang Kinasih kebanyakan adalah perempuan. Dimana sekitar 70% di antaranya menjalankan UMKM sebagai mata pencaharian utama.

"Kami menggunakan asas subsidiary, apa yang dilakukan koperasi itu tidak berbenturan dengan anggota. Selain itu, sebagai koperasi sektor riil, kami sudah bersepakat bahwa Berkah Rindang Kinasih adalah koperasi yang bertujuan untuk memberikan kemanfaatan kepada anggota," jelas Ambarsari, Ketua Koperasi Berkah Rindang Kinasih, dikutip Senin (29/7/2024).

Ambar, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa meskipun koperasi tersebut beranggotakan pelaku UMKM dari berbagai sektor, namun Koperasi Berkah Rindang Kinasih memutuskan untuk fokus pada produk batik khas Banyumas.

Koperasi menyediakan bahan baku serta ikut memasarkan produk batik yang diproduksi anggotanya. Baik batik cap maupun tulis."Yang bisa difasilitasi adalah mereka yang memang aktif di koperasi. Dengan aktif melaksanakan kewajiban, membayar simpanan wajib, juga ikut kegiatan koperasi. Itu kami berikan keringanan untuk mereka, misalnya untuk sistem pembayarannya," jelas Ambar saat ditemui Bisnis.

Lewat layanan tersebut, anggota koperasi tak perlu bingung untuk memastikan ketersediaan bahan baku. Yang lebih menguntungkan lagi, Koperasi Berkah Rindang Kinasih juga ikut aktif menyodorkan nama anggotanya untuk dapat mengikuti berbagai program pembinaan. Mulai hibah alat produksi, pembekalan pemasaran, hingga berbagai pelatihan.

Para anggota yang memiliki produk dengan kualitas nomor wahid pun berkesempatan untuk bisa menitipkan produknya ke Koperasi Berkah Rindang Kinasih. Proses kurasi dilakukan secara rutin oleh pengurus, sembari mencari jejaring pembeli dari dalam hingga luar negeri. Hasilnya, pada tahun 2022, koperasi tersebut sudah berhasil memasarkan produk home decor berupa sarung bantal ke pasar Amerika Serikat.

"Kami mendapat pesanan langsung dari diaspora. Mereka suka, utamanya dari jahitannya. Untuk motifnya sendiri mereka bisa request," jelas Ambar.

Ambar menjelaskan bahwa Koperasi Berkah Rindang Kinasih tak sembarangan memilih produk anggota untuk kemudian dipasarkan. Ada standar yang mesti bisa dipenuhi. Baik dari kualitas produk maupun kapasitas produksinya.

Lebih dari itu, Ambar menyebut bahwa tak sembarang UMKM bisa bergabung menjadi anggota koperasi. Calon anggota mesti mengikuti pendidikan dasar dan memahami konsep koperasi sebelum bisa menerima layanan dan manfaat dari Koperasi Berkah Rindang Kinasih.

"Tantangan yang dihadapi koperasi sektor riil itu luar biasa, dan pekerjaan rumah terbesar adalah sumber daya manusia. Mereka [anggota], harus paham bahwa anggota adalah pemilik koperasi. Jadi tidak bisa pasif. Anggota punya kewajiban untuk berkontribusi, tidak harus lewat materi, tetapi juga lewat pikiran, jaringan, juga produk. Itu adalah kontribusi yang bisa diberikan anggota," jelas Ambar.

Hal yang sama juga dialami Koperasi Rejo Mulyo, sebuah koperasi produsen kopi yang berlokasi di Kabupaten Temanggung. Koperasi itu mesti berjuang keras buat memberikan pemahaman terkait koperasi kepada anggotanya. Hal tersebut dilakukan mengingat kuatnya bayangan koperasi simpan pinjam di benak masyarakat.

"Bahkan pernah ada yang menghubungi nomor kantor, tanya jaminan BPKB motor bisa dapat pinjaman berapa. Masih ada yang seperti itu," ungkap Wahyu Setiyono, Ketua Koperasi Rejo Mulyo.

Koperasi Rejo Mulyo sendiri fokus mengolah dan memasarkan biji kopi premium, baik dari lahan yang dikelola koperasi maupun dari lahan milik anggota. Setiap tahunnya, koperasi itu bisa memasarkan sekitar 50 ton biji kopi jenis arabika dan robusta ke berbagai wilayah di Indonesia.

Wahyu menyebut, dengan bergabung ke dalam koperasi, petani kopi di Kabupaten Temanggung memiliki daya tawar lebih ketika berhadapan dengan calon pembeli.

"Anggota kami sebelum bergabung koperasi banyak yang menjual produknya sendiri. Ada yang pernah ketipu, karena tidak ada saringan pembeli. Bargaining point-nya sekarang dengan adanya koperasi, kalau ada konsumen yang wanprestasi bisa dituntut secara hukum," jelasnya kepada Bisnis.

Koperasi seperti yang dijalankan Wahyu maupun Ambar memang tengah menjamur di Jawa Tengah. Kehadirannya tak cuma memeriahkan geliat perekonomian daerah, tapi juga ikut mengedukasi masyarakat akan ragam manfaat dan layanan yang ditawarkan koperasi.

Aturan Dorong Koperasi

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri tengah menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) untuk mendorong perkembangan koperasi. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan bahwa koperasi yang sehat bakal memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri tak berhenti pada penyusunan aturan daerah yang berpihak pada koperasi. Lebih lanjut, Sujarwanto mengungkapkan bahwa pihaknya bakal memperkuat koordinasi dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) untuk bisa memasarkan lebih banyak produk koperasi asal Jawa Tengah.Sujarwanto juga menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal berupaya untuk memperluas akses permodalan bagi koperasi.

"Ada bank-bank daerah yang siap, bank-bank umum yang siap. Bahkan untuk koperasi yang perkuatannya butuh penjaminan, kita sudah ada lembaga penjaminan kredit daerah, yang menjamin terhadap bank yang mau akses permodalan lebih kuat," ucapnya dalam Peringatan Hari Koperasi Indonesia ke-77 yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Kota Salatiga pada 12 Juli 2024 silam.

Secara nasional, dukungan serupa juga diberikan oleh pemerintah. Deputi Bidang Perkoperasi Kementerian Koperasi dan UMKM, Ahmad Zabadi, menjelaskan bahwa pihaknya bakal mendorong tumbuhnya koperasi di sektor riil dan produktif, di samping usaha simpan pinjam yang memang sudah lebih dulu populer.

"Sekarang ini harus mulai berubah untuk menguatkan ekosistem sektor riil. Kami di Kementerian Koperasi dan UMKM, telah melakukan exercise di sektor riil ini dan hasilnya bagus," jelasnya dalam acara yang digelar di Yogyakarta pada Jumat (26/7/2024) pekan lalu.

Dilihat dari komposisinya, Ahmad menjelaskan bahwa koperasi konsumen masih mendominasi jumlah koperasi di Tanah Air dengan persentase sebesar 54,70%. Sementara itu, persentase koperasi produsen masih berkisar di angka 20,68% dari jumlah keseluruhan koperasi yang ada.

Terpisah, Arif Rahman Hakim Sekretaris Kementerian Koperasi dan UMKM, menjelaskan bahwa koperasi di sektor produksi maupun sektor konsumen telah menciptakan pelaku UMKM yang tangguh dan terkonsolidasi.

"Sehingga pada hari ini kita bisa melihat kontribusi sektor koperasi pada PDB meningkat secara signifikan," jelasnya.

Arif menyampaikan bahwa Kementerian Koperasi dan UMKM menjalankan tiga pendekatan untuk mendorong pertumbuhan koperasi. Pertama, dengan menciptakan satu koperasi modern di tiap kabupaten dan kota sebagai contoh bagi generasi muda.

Kedua, dengan memfasilitasi akses pembiayaan bagi koperasi. Dan yang terakhir, dengan melakukan peningkatan kapasitas SDM.

“Pada hari koperasi ini mari kita tingkatkan komitmen dalam memajukan koperasi sebagai ekosistem yang mendukung usaha mikro dan kecil. Mari kita bekerja keras dan berinovasi untuk mewujudkan koperasi yang sehat, kuat, mandiri, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Arif dalam Pembukaan Peringatan Hari Koperasi di Gedung Sarinah, Jakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler