Bisnis.com, SEMARANG - PT Pertamina Patra Niaga mencatat kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) selama momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 lalu.
Taufik Kurniawan, Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa puncak arus mudik terjadi pada 24 Desember 2024 dengan peningkatan konsumsi BBM jenis bensin paling signifikan.
Baca Juga
"Bensin naik 13,4% dari konsumsi normal, atau 15.278 KL," jelasnya dalam konferensi pers yang digelar Kamis (16/1/2024)
Sementara itu, pada momen Tahun Baru, puncak kenaikan terjadi pada 29 Desember 2024 dengan konsumsi BBM jenis gasoline mencapai 14.400 KL atau naik 7,3%. Taufik menjelaskan bahwa konsumsi BBM jenis solar mengalami penurunan lantaran adanya larangan kendaraan angkutan barang untuk melintas di momen Nataru lalu.
Meskipun mengalami kenaikan dibandingkan konsumsi harian, namun konsumsi BBM di Jawa Tengah pada momen Nataru 2024 lalu dilaporkan mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
"Ada beberapa faktor yang tidak dipungkiri bahwa ada dari sisi daya beli masyarakat. Terus penggerak utamanya terjadi di beberapa wilayah [yang] mengurangi perjalanannya tidak seperti tahun lalu," jelas Taufik.
Faktor lain yang ikut memengaruhi penurunan jumlah konsumsi BBM adalah perilaku masyarakat yang cenderung mengisi tangki kendaraannya di luar Jawa Tengah. Selain itu, isu kenaikan PPN sebesar 12% yang sempat berhembus pada pengujung 2024 juga ikut memberikan pengaruh pada konsumsi BBM selama Nataru. Meskipun bukan menjadi faktor utama, namun Taufik menyebut, masyarakat cenderung enggan untuk melakukan perjalanan lantaran isu kenaikan pajak tersebut.
Taufik menambahkan bahwa penggunaan kendaraan listrik yang mulai populer di masyarakat belum memberikan pengaruh yang signifikan pada pola konsumsi BBM, khususnya pada momen Nataru. Pemilik kendaraan listrik biasanya masih tetap memiliki kendaraan konvensional dengan mesin pembakaran internal. "Di BBM, konsumsinya tidak berpengaruh sama sekali. Bahkan cenderung normal," jelasnya.
PT Pertamina Patra Niaga sendiri saat ini mulai mengantisipasi kenaikan kebutuhan BBM jelang periode Ramadan. Taufik menyebut, beberapa pemerintah daerah telah mengirimkan surat resmi terkait momen-momen yang perlu diantisipasi, termasuk momen perayaan budaya dan persiapan Ramadan. "Yang jelas kami pastikan stoknya aman," ucapnya.