Bisnis.com, SOLO - Penjualan LPG 3 kg atau gas melon di wilayah Sukoharjo tembus Rp30.000 per tabung.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang warga asal Gentan, Baki, Sukoharjo saat ditemui Bisnis pada Rabu (5/3/2025). Ia menuturkan gas LPG 3 kg yang dibeli di warung pengecer sudah mencapai Rp30.000.
Bahkan untuk menemukan gas tersebut, ia harus berkeliling 15 warung di sekitar rumahnya untuk membeli LPG 3 kg.
"Kemaren beli hari Senin (3/2) dapat harga Rp30.000. Itu saya dapat setelah keliling sekitar 15 warung. Saya cari kosong semua," tuturnya.
Ia pun menjelaskan bahwa sebelum ada ramai-ramai kelangkaan, LPG 3 kg di sekitar rumahnya dihargai Rp23.000.
"Sebelum ini beli hanya Rp23.000. Beli di (warung) dekat rumah," kandasnya.
Baca Juga
Di sisi lain, warga Pucangan, Kartasura mengatakan bahwa di daerahnya tidak mengalami kenaikan harga yang drastis.
Dari yang semula Rp24.000, gas LPG 3 kg kini dijual Rp25.000 di warung dekat rumahnya.
"(Beli) Rp24.000, tapi kini di wilayah Kartasura sudah Rp25.000," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (5/2/2025).
Adapun agen gas LPG 3 kg di Sukoharjo mengungkap bahwa harga eceran tertinggi (HET) yang diberikan oleh pangkalan ke masyarakat sudah sesuai aturan.
HET tersebut sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 540/20 Tahun 2024 Tentang Harga Eceran Tertinggi Liquified Petroleum Gas Tabung 3 Kg Pada Titik Serah Sub Penyalur/Pangkalan.
Berdasarkan aturan tersebut, HET dari pangkalan ke masyarakat adalah Rp18.000 dan tidak mengalami kenaikan.
"Di wilayah kami HET sudah Rp18.000. Pangkalan juga tidak bisa menjual secara semena-mena karena ada sanksi," tutur Direktur PT Poedi, Damar, saat ditanya Bisnis, Rabu (5/2/2025).
Ia pun mengungkapkan bahwa pangkalan yang berada di bawah agennya terus diawasi agar harga yang diberikan ke masyarakat tetap sesuai.
Pihaknya juga melakukan pengecekan berkala terhadap kendala dan jumlah stock di masing-masing pangkalan.
"Untuk saat ini (stock) masih aman. Belum ada lonjakan pembeli,"