Bisnis.com, KARANGANYAR — Konser musik internasional bersama musisi kelas dunia David Foster di eks Pabrik Gula (PG) Colomadu kurang sebulan lagi digelar bersamaan dengan peresmian wisata heritage yang dinamai De Tjolomadoe tersebut, Sabtu (24/3/2018) mendatang.
Di panggung bertajuk Hitman David Foster & Friends ini, David menggandeng musisi dari Paman Sam, Brian Mc Knight, dan penyanyi Indonesia yang lama berkiprah di industri musik internasional, Anggun C. Sasmi. Antusiasme menyambut acara berlatar wisata heritage ini sangat besar.
Baru sehari dibuka di situs penjualan online tiketapasaja.com, Kamis (1/2/2018), tiket konser David Foster di Solo laris manis. Kursi penonton untuk kelas diamond, platinum, dan gold habis terjual, hanya tersisa kelas festival. Sampai Rabu (28/2/2018) penjualan tiket bahkan mencapai 90% lebih.
Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk., Tumiyana, saat jumpa pers di eks PG Colomadu, Rabu, mengatakan ingin mengembalikan kejayaan PG Colomadu sebagai bangunan heritage yang pernah menjadi pabrik terbesar se-Asia pada zamannya.
Dalam jumpa pers, ia ditemani para petinggi sinergi BUMN lain seperti Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Prambanan Borobudur dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono, Direktur Keuangan PT Jasa Marga Properti Eko Hari Purwanto, Direktur Utama PTPN IX Iryanto Hutagaol, dan jajaran Muspida Karanganyar.
Bekas pabrik yang bakal dinamai De Tjolomadoe tersebut bakal dijadikan objek wisata heritage berkapasitas ribuan orang. Selama proses revitalisasi, PTPP selaku kontraktor tak mengubah konsep heritage bangunan. Bangunan lawas termasuk mesin-mesin, cerobong asap, dan lantai dasar tetap dipertahankan.
Harapannya penonton konser nanti bisa menikmati musik sekaligus membangun awareness terhadap bangunan sejarah di De Tjolomadoe.
“Untuk membuat crowd baru, kami mengawalinya dengan menggelar konser internasional. Lewat David Foster, dunia bakal melirik De Tjolomadoe. Dia [David] komposer terbaik dengan ribuan penggemar. Itulah alasan kenapa kami mengundang David,” terang Tumiyana.
David bakal menjadi pembuka jalan panggung musik berkelas internasional lainnya di De Tjolomadoe. Tumiyana berharap acara serupa bakal digelar minimal setahun dua kali di sana.
Selebihnya ia membuka kesempatan untuk panggung nasional maupun lokal untuk meramaikan De Tjolomadoe, termasuk event budaya dan seni rupa.