Bisnis.com, SEMARANG - Tim pemenangan Sudirman Said-Ida Fauziyah menemukan lebih dari 3 juta Daftar Pemilih Tetap bermasalah dalam gelaran Pilgub Jateng 2018. Hasil ini ditemukan usai tim menemukan kejanggalan tentang DPT.
Ketua Tim Pemenangan Sudirman-Ida, Abdul Wachid mengatakan pihaknya telah mengambil sampel di 11 kota dari 35 kabupaten/kota yang ada. Hasilnya dia menemukan adanya pemilih ganda, pemilih invalid, dan pemilih meninggal dunia.
"Kami juga kloning e-KTP. Ini berdasar temuan ceceran e-KTP yang jatuh di Bogor, di situ tertulis nama warga Sukoharjo. Setelah kita cek, warga tersebut masih memegang KTP asli," jelasnya, Rabu (30/5/2018).
Wachid mencontohkan di Kota Magelang, dari jumlah DPT 89.294, ada temuan pemilih ganda sebanyak 105 dan potensi invalid 6.206.
"Jika dirata-rata potensi pemilih ganda di seluruh kabupaten kota ada 5.894 dan potensi invalid 100.227. Maka jumlah keselurahan di Jateng potensi ganda ada 206.281 dan potensi invalid 3.507.928, total 3.714.209," paparnya.
Dikatakannya, kejanggalan pada pemilih ganda adalah adanya kesamaan nama, tanggal lahir, alamat, KK, dan NIK. "Sementara untuk pemilih yang meninggal dunia, ditemukan 100 orang di DPT Magelang. Ini kebanyakan ada di lapas, kan aneh ini," kata Wachid.
Sementara untuk pemilih invalid, ada nama pemilih hanya tiga huruf. "Namanya hanya Ani, Ina, Eti, Edi, Sia, Umi, Ami. Total ada 2.448 orang, terdiri dari 14 orang di Magelang, 463 di Banjarnegara, 474 di Kebumen, dan 1497 di Cilacap," paparnya.
Selain itu, ditemukan juga nomor KK atau NIK tidak sesuai kode dan wilayah administrasi yang jumlahnya mencapai 124.901 di Kota Magelang, Banjarnegara, Kebumen, dan Cilacap.
Dengan berbagai temuan tersebut, kata Wachid, Tim Pemenangan Sudirman-Ida meminta kepada KPU, Bawaslu, dan masyarakat untuk mencermati potensi kecurangan terkait DPT. "Ini terjadi secara masif. Kami tidak suudzon, tapi curiga. Mulai dari DPT hingga temuan e-KTP itu, kok bisa dobel," paparnya.
Wachid secara tegas meminta kepada KPU untuk mendata ulang soal DPT agar tidak ada kecurangan yang terjadi. "Jika soal data DPT aja tidak beres, lebih baik Pilgub Jateng ditunda. Kami tidak ingin pilgub dinodai kecurangan," tegasnya.