Bisnis.com, SEMARANG—DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menargetkan, penjualan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mencapai 10.000 unit sepanjang 2018. Namun, hingga akhir Mei ini penjualan rumah tipe MBR baru capai 2.887 unit.
Ketua DPD REI Jateng, MR Prijanto mengatakan, optimis penjualan 10.000 unit MBR maupun rumah non subsidi akan terpenuhi pada Desember 2018 mendatang. Optimisme tersebut, berdasar dengan banyaknya masyarakat yang membeli rumah dengan harga yang terjangkau.
"Ini sangat menggembirakan, untuk penjualan unit MBR per April 2018 sudah terjual 2.887 unit, yang komersial 1.42, apartemennya 70 unit. Jadi perkiraan sampai Desember 2018 target 10.000 unit akan tercapai," kata MR Prijanto, Kamis (31/5/2018).
Dikatakan Prijanto, adanya peraturan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang pembangunan rumah susbsidi sangatlah baik. Pasalnya, hal itu untuk menata kawasan dan developer yang dicatat pada sebuah organisasi, sehingga tidak bisa sembarangan membangun rumah subsidi.
Dia menambahkan, adanya kucuran dana yang diberikan pemerintah dan bantuan bank juga sangat membantu pengembang maupun pembeli.
"Bantuan ini sangat baik, pemerintah juga meberikan kucuran dana sehingga semakin lancar, dan Semua bank-bank juga sudah bahu membahu memberikan pelayanannya," ujarnya.
Menurutnya, harga rumah pada tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 5%. Hal itu mengingat adanya peningkatan bahan bangunan yang lebih baik.
"Kenaikan maksimal 5% dan soal dolar yang sempat naik hingga 14.400, itu berpengaruh ke kompenen besi. Kalau sement tidak naik, cat naik dikit tapi ini sudah merangkak turun," pungkasnya.