Bisnis.com, SEMARANG — Kenaikan harga telur ayam dan bahan bakar minyak (BBM) membawa Jateng mebcatatkan inflasi yang mencapai 0,10% pada Juli 2018.
Kepala Bidang Statistik dan Distribusi pada Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah Sri Herawati menuturkan kenaikan harga telur ayam ras dan BBM beberapa waktu lalu memberikan andil yang cukup besar terhadap inflasi Jateng bulan Juli 2018. "Penyebab utama inflasi Jawa Tengah Juli 2018 tertinggi adalah naiknya harga telur ayam ras yang menyumbang inflasi sebesar 0,10% dan bensin sebesar 0,07%, kemudian disusul cabai rawit, mie dan upah pembantu rumah tangga," kata Sri Rabu (1/8/2018).
Dikatakan Sri, sedangkan yang menahan laju inflasi adalah turunnya harga angkutan antarkota, bawang merah, cabai merah, daging ayam ras dan bawang putih. Dia melanjutkan, secara komponen, inflasi di Jateng terjadi karena naiknya harga yang ditunjukkan dengan indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,65% diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,21% kelompok sandang sebesar 0,17% dan inflasi terendah terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05%.
"Sedangkan turunnya harga yang ditunjukkan dengan penurunan indeks terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,36% dan pada kelompok bahan makanan sebesar 0,25%," jelasnya.
Inflasi terjadi di semua ibukota provinsi di Pulau Jawa. lnflasi tertinggi terjadi di Kota Serang dan Kota Yogyakarta masing-masing sebesar 0,56% diikuti DKI Jakarta sebesar 0,26%, kota Bandung sebesar 0,17% Kota Semarang sebesar 0,11% dan inflasi terendah di Kota Surabaya sebesar 0,03%. Sementara, tingkat inflasi tahun kalender Juli 2018 terhadap Desember 2017 adalah sebesar 2,04% dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau Y on Y, Juli 2018 terhadap Juli 2017 sebesar 2,68%.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya