Bisnis.com, SEMARANG - Kenaikan harga bawang merah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang akhir tahun membawa Jawa Tengah mengalami inflasi sampai 0,24%.
Adapun, bawang merah menyumbangkan 0,733% dan BBM sebesar 0,0350% dari total inflasi Jateng selama Bulan November.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, penyebab utama inflasi Jawa Tengah November 2018 adalah naiknya harga bawang merah, dan BBM kemudian disusul kenaikan harga beras, telur ayam ras dan angkutan udara, semen.
"Inflasi November tertinggi disebabkan kenaikan harga bawang merah dan kenaikan harga Pertamax," kata Sentot Senin (3/12/2018).
Di sisi lain, kata dia yang menahan laju inflasi yakni adalah turunnya harga semangka, bawang putih, kangkung, bayam, dan pepaya. Pasalnya, komoditas tersebut mudah ditemukan dan stok yang sedang banyak.
Secara komponen, lanjutnya inflasi di Jawa Tengah terjadi karena kenaikan indeks pada semua kelompok pengeluaran yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,43%.
Baca Juga
Kemudian diikuti kelompok bahan makanan sebesar 0,36, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan kelompok sandang masing-masing sebesar 0,20%, kelompok perumahan, air, Iistrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,16%, kelompok kesehatan sebesar 0,11, dan keIompok pendidikan, rekreasi dan olahraga masing-masing sebesar 0,02%.
Sentot menambahkan, inflasi terjadi di enam kota SBH di Jawa Tengah. Kota Purwokerto mengalami Inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,32% dengan IHK sebesar 131,18 diikuti inflasi di Kota Clacap sebesar 0,31% dengan IHK sebesar 137,11, Kota Kudus sebesar 0,29% dengan IHK sebesar 140,25, Kota Tegel sebesar 0,26% dengan IHK sebesar 130,74, Kota Surakarta sebesar 0,22% dengan IHK sebesar 128,57.
"Inflasi terendah terjadi di Kota Semarang sebesar 0,21% dengan IHK sebesar 132,22," ucapnya.
Dilanjutkan, inflasi juga terjadi di enam ibukota provinsi di Pulau Jawa. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 0,47% diikuti Yogyakarta sebesar 0,46%, Bandung sebesar 0,36%, DKI Jakarta sebesar 0,30% dan inflasi terendah terjadi di Kota Semarang dan Kota Surabaya masing-masing sebeesar 0,21%.