Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Melambat

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada kuartal I/2019 5,14 persen.Pertumbuhan tersebut lebih rendah 0,23 poin dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2018 sebesar 5,37 persen.

Bisnis.com, SEMARANG—Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada kuartal I/2019 5,14 persen.Pertumbuhan tersebut lebih rendah 0,23 poin dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2018 sebesar 5,37 persen.

 Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu didukung oleh semua lapangan usaha.

Akan tetapi, terdapat beberapa sektor menurut lapangan usaha yang tercatat mengalami pertumbuhan lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu. 

“[Pertumbuhan lapangan usaha secara year-on-year] Yoy naik semua,” kata Sentot di Semarang, Senin (6/5/2019).

Dia menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada kuartal pertama tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu.

Sektor-sektor tersebut, lanjutnya seperti sektor konstruksi dan industri. Menurutnya, konstruksi yang terjadi pada kuartal pertama tahun ini di Jawa Tengah tidak sebanyak konstruksi pada Januari—Maret 2019 yang terdapat pembangunan jalan tol trans-Jawa.

“Banyak sektor yang mungkin, terutama kelihatannya dari sektor konstruksi,” katanya.

Sementara itu terkait dengan industri, pertumbuhan yang lebih rendah dapat terjadi karena beberapa faktor, kemungkinan salah satunya adalah penundaan. Contoh sektor industri yang belum bergerak pada kuartal pertama tahun ini adalah industri makanan.

Selain itu, tambahnya, sektor lain yang terlihat mengalami pertumbuhan yang lebih rendah adalah pertanian. Menurutnya, banyak pertanian di Jawa Tengah terpengaruh banjir yang terjadi.

Tidak hanya itu, musim hujan yang panjang juga membuat harga produk pertanian seperti gabah relatif lebih rendah.  

Dia menuturkan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan sektor yang memiliki pertumbuhan paling rendah pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 1,96%

Kemudian diikuti oleh administrasi pemerintahan sebesar 2,10%, dan pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah & daur yang tercatat tumbuh 2,58% pada Januari – Maret 2019 dibandingkan Januari—Maret 2018.

Pertumbuhan tertinggi menurut lapangan usaha dicatatkan oleh sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 12,55%. Kemudian, diikuti Informasi dan Komunikasi serta Transportasi dan Pergudangan yang masing-masing tercatat sebesar 12,12% dan 9,92%.

Adapun berdasarkan pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga tercatat sebagai komponen yang tumbuh paling besar pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 12,41%.

Struktur pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dari sisi produksi masih tetap didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan, yakni sebesar 34,20%. Sedangkan dari sisi pengeluaran komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga masih mendominasi dengan komposisi 60,86%. 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper