Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setiap Desa di Kendal Bakal Kelola BUMDes

Pemerintah Kabupaten Kendal menargetkan seluruh 266 desa memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pekerja memilah sampah hasil pengumpulan dari warga di Pengolahan Sampah, Tembok Rejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (15/10/2019). Pengolahan sampah oleh Systemiq dibawah naungan Bumdes setempat yang dikerjakan oleh 63 tenaga kerja itu, mampu mengolah sekitar 13 ton sampah per hari hasil pengumpulan dari 9 ribu rumah dengan omset sekitar Rp100 juta perbulan./Antara-Budi Candra Setya
Pekerja memilah sampah hasil pengumpulan dari warga di Pengolahan Sampah, Tembok Rejo, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (15/10/2019). Pengolahan sampah oleh Systemiq dibawah naungan Bumdes setempat yang dikerjakan oleh 63 tenaga kerja itu, mampu mengolah sekitar 13 ton sampah per hari hasil pengumpulan dari 9 ribu rumah dengan omset sekitar Rp100 juta perbulan./Antara-Budi Candra Setya

Bisnis.com, KENDAL—Pemerintah Kabupaten Kendal menargetkan seluruh 266 desa memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bupati Kendal Mirna Anissa menyampaikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di sektor UMKM,  pariwisata, dan ekonomi kretif, setiap desa wajib memiliki BUMDes. Keberadaan BUMDes juga dapat mendongkrak PAD Kendal.

“BUMDes bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan usaha UMKM, Desa Wisata atau usaha kreatif dan inovatif lain,” paparnya dalam siaran pers, Rabu (6/11/2019).

Menurut Mirna, Pemkab Kendal menitikberatkan pada perekonomian skala kecil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, usaha mikro, kecil, dan menengah lebih tahan terhadap berbagai tekanan kondisi ekonomi, terutama dari pengaruh eksternal.

Sebagai salah satu kota dari program 100 smart city, Kabupaten Kendal mengandalkan potensi lokal untuk membuat aplikasi yang terkoneksi dengan semua jaringan. Dengan demikian, pelayanan pemerintah semakin cepat dan terjangkau, tak terkecuali dengan UMKM dan Desa Wisata.

Aplikasi berbasis Smart City yang sudah beroperasi adalah Poskamling Pintar, Pelayanan Kesehatan PSC 119 siaga, dan Pengaduan masyarakat (UP4) Diskominfo Kendal. Teknologi informasi dan komunikasi akan terintegrasi dengan pelayanan masyarakat.

Selain itu, dalam waktu dekat Pemkab Kendal akan merilis aplikasi peternakan pintar yang uji cobanya dilakukan di Kecamatan Sukorejo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper