Bisnis.com, SALATIGA — Sebanyak 177 laki-laki di Kota Salatiga terindikasi mengidap virus HIV/AIDS. Data Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menyebutkan hingga September 2019 sudah ada 282 pengidap HIV/AIDS di wilayah tersebut yang ditemukan.
“Dari 1994-September 2019, jumlah kasus HIV/AIDS secara kumulatif di Kota Salatiga tercatat 282 orang. Mereka terdiri dari 128 kasus HIV, 154 kasus AIDS, dan 68 orang di antaranya sudah meninggal dunia,” ujar Wakil Wali Kota Salatiga, Muh Haris, dikutip dari laman Internet resmi Pemkot Salatiga.
Haris menambahkan saat ini kasus HIV/AIDS sudah ditemukan di semua kecamatan di Kota Salatiga. Penemuan terbanyak di Kecamatan Sidorejo yakni 45% dari total kasus yang ada di Salatiga.
“Dari jumlah sebanyak itu [di Sidorejo] 18% merupakan wiraswasta, 17% karyawan swasta, 9% wanita pekerja seks [WPS], ibu rumah tangga 9%, dan pemandu karaoke [PK] 9%,” tutur Haris.
Menurut Haris, peningkatan infeksi HIV ada pada kalangan karyawan swasta dan ibu rumah tangga. Hal ini pun perlu diperhatikan secara serius karena berpotensi membahayakan generasi masa depan.
“Karyawan swasta dan ibu rumah tangga perlu mendapat perhatian ekstra. Tidak hanya itu temuan kasus HIV/AIDS di Kota Salatiga juga didominasi oleh kaum laki-laki sebesar 63% atau 177 orang. Ini harus kita tangani dan cegah bersama-sama,” bebernya.
Baca Juga
Haris menilai pendidikan mengenai HIV/AIDS perlu diterapkan secara berjenjang. Pemberian materi terkait HIV/AIDS harus diberkan ke siswa sekolah dan juga masyarakat. Edukasi itu harus diberikan melalui penyuluhan yang baik.
“Ibu hamil pun perlu diberikan edukasi yang baik, bukan hanya kepadanya saja tapi keluarga yang di sekitarnya. Dengan informasi yang baik dan tepat, diharapkan bisa mencegah dan meminimalkan penularan HIV ke pasangan atau pun dari ibu ke janin,” jelasnya.