Bisnis.com, SEMARANG - Upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi di angka 7 persen dinilai cukup berat kendati pemerintah tengah menggenjot berbagai macam terobosan.
Ekonom Universitas Diponegoro Semarang Wahyu Widodo mengatakan range pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah memang berada di atas rata-rata nasional, namun target pertumbuhan 7 persen dinilainya perlu effort yang cukup besar.
"Perspektif agak luas kalau bicara 7 persen, karena rasionalitas secara ekonomi antara kondisi saat ini dengan potensi Jateng lima tahun terakhir itu kekuatannya ada di 5 persen - 6 persen," kata Wahyu saat dihubungi, Selasa (14/1/2020).
Wahyu menyebut bahwa angka itu menunjukkan kekuatan optimal pertumbuhan ekonomi Jateng berada di kisaran tersebut. Dengan kondisi tersebut, menurut Wahyu pertumbuhan ekonomi 7 persen merupakan tantangan yang cukup berat untuk dicapai.
"Kalau mendekati atau menuju 6 persen mungkin masuk akal, tetapi kalau 7 persen saya akan sulit dengan rasionalitas dan asumsi-asumsi yang ada," jelasnya.
Pada 2023, pertumbuhan ekonomi Jateng ditargetkan mencapai 7 persen, melesat dari 2018 sebesar 5,32 persen. Untuk mencapai target PDRB itu, Jateng diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp774 triliun dalam 5 tahun mendatang.
Adapun sekitar 270 proyek senilai Rp353,4 triliun bakal menyebar ke penjuru Jawa Tengah (Jateng) dalam waktu lima tahun ke depan. Rencana pelaksanaan proyek tersebut menjadi strategi pemerintah guna mempercepat roda perekonomian Jateng.