Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Briket Arang Asal Jawa Tengah Tembus Pasar Ekspor

Produksi briket arang asal Jawa Tengah bisa diterima pasar internasional.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menemui pengusaha briket, Kamis (27/2/2020)./Ist
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menemui pengusaha briket, Kamis (27/2/2020)./Ist

Bisnis.com, SEMARANG — Produksi briket arang asal Jawa Tengah bisa diterima pasar internasional.

Pengusaha briket arang asal Weleri Kendal, Istikanah mengatakan briket Jateng menguasai seluruh pasar Timur Tengah. Selain itu, negara-negara di Eropa, Amerika bahkan Afrika seperti Nigeria dan Brazil sudah langganan impor briket dari Jateng.

"Dalam sebulan, tidak kurang dari 300 kontainer briket asal Jateng yang diekspor. Dimana perkontainer bisa mencapai 20-26 ton," terangnya saat audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (27/2/2020).

Istikanah mengekspor 6-8 kontainer briket ke berbagai negara dengan omzetnya Rp2,5 miliar hingga Rp3 miliar. Pasar internasional menilai briket asal Indonesia lebih baik dari produk negara lain.

"Untuk itu kami berharap pemerintah mulai melirik komoditas ini sebagai komoditas unggulan ekspor di Jateng," tegasnya.

Ganjar Pranowo mengatakan berjanji memberi kemudahan pengusaha komoditas ekspor.

"Soal ekspor ini memang selalu saya dorong. Saya mau bantu habis-habisan soal ekspor ini. Bahkan, saya siap menjadi marketing dalam memasarkan sejumlah potensi ekspor Jateng ke dunia," kata Ganjar.

Berbagai fasilitas, kemudahan dan insentif telah diberikan negara untuk meningkatkan ekspor. Ganjar memastikan bahwa kemudahan-kemudahan yang diberikan itu dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor Jateng.

Selain Istikanah, dalam kesempatan itu juga hadir mantan Duta Besar Libya, Raudin Anwar. Kepada Ganjar, Raudin yang kini bekerja di Kemenlu mengatakan bahwa banyak negara di dunia memang menyukai sejumlah produk asal Jawa Tengah.

"Bahkan di Bangladesh, selain sudah impor bus, mereka juga tertarik batik. Batik tulis asal Jateng begitu digemari masyarakat Bangladesh. Ini bisa ditindaklanjuti dan membuka peluang ekspor baru," katanya. (k28)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper