Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mencatat sebaran virus corona atau covid-19 mulai berdampak pada aktivitas investasi di Jawa Tengah (Jateng).
Pemprov Jateng mencatat, sejak muculnya berita terkait masifnya penyebaran virus tersebut, ada penundaan investasi asing ke Jawa Tengah terutama dari China, Taiwan dan Hongkong.
"Bapak Gubernur telah mengadakan rapat penanganan dampak covid-19 bersama instansi terkait hal ini," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunam Setda Jateng Peni Rahayu kepada Bisnis, Senin (9/3/2020).
Peni menjelaskan dari pembahasan itu, pihaknya telah menggelar pertemuan lanjutan. Hasilnya, Pemprov Jateng akan mengonfirmasi ulang kepada perusahaan yang akan membangun pabrik dan menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di Jateng.
"Kami sudah tindaklanjuti [termasuk] dengan pelaku usaha," jelasnya.
Selain konfirmasi ulang, lanjut Peni, Pemprov juga menugaskan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng untuk mengawal pelaksanaan Perpres 79/2019 terutama dari Swasta.
Baca Juga
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan realisasi investasi Jateng pada 2019 mencapai Rp59,5 triliun atau naik tipis dibandingkan realisasi 2018 yang sebesar Rp59,3 triliun. Kendati tumbuh tipis, kinerja investasi Jateng tetap berada di urutan ketiga setelah Jawa Barat yang mencapai Rp137,5 triliun dan DKI Jakarta yang mencapai Rp123,9 triliun.
Posisi ini jauh berbeda jika dibandingkan lima tahun lalu, pada tahun 2014 - 2016 misalnya porsi investasi Jateng ke realisasi investasi secara nasional selalu berada di bawah Jatim, Banten, bahkan Kalimantan Timur.