Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Ekspor Jateng Maret Turun 2,74 Persen, Impor Turun 15 Persen

Nilai ekspor Jawa Tengah Maret 2020 mencapai US$703,35 juta atau turun 2,74 persen dibanding ekspor Februari 2020. Begitu pula jika dibandingkan dengan ekspor Maret 2019 turun 2,44 persen.
Suasana bongkar muat kontainer di Terminal Peti Kemas (TPKS), pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat(16/1/2015)./Bisnis-Juli Nugroho
Suasana bongkar muat kontainer di Terminal Peti Kemas (TPKS), pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat(16/1/2015)./Bisnis-Juli Nugroho

Bisnis.com, SEMARANG - Nilai ekspor Jawa Tengah Maret 2020 mencapai US$703,35 juta atau turun 2,74 persen dibanding ekspor Februari 2020. Begitu pula jika dibandingkan dengan ekspor Maret 2019 turun 2,44 persen.

Adapun, ekspor nonmigas Maret 2020 mencapai US$683,66 juta, turun 2,15% dibanding nilai ekspor Februari 2020. Begitu pula jika dibandingkan ekspornonmigas Maret 2019, turun 4,03%.

Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan, tiga negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Maret 2020 meliputi Amerika
Serikat dengan nilai US$247,66 juta, disusul Jepang US$76,93 juta dan Tiongkok US$44,18 juta, dengan kontribusi ketiganya sebesar 54,58% selama periode Januari-Maret 2020.

"Untuk nilai impor Jawa Tengah Maret 2020 sebesar US$808,38 juta atau turun 14,57% dibanding impor Februari 2020. Begitu pula jika dibandingkan dengan nilai impor Maret 2019 turun sebesar 32,38%," kata Sentot Senin (4/5/2020).

Dia menambahkan, impor nonmigas Maret 2020 mencapai US$541,29 juta atau turun 8,10% dibanding impor Februari 2020. Begitu pula jika
dibandingkan impor Maret 2019 turun sebesar 33,60%.

"Tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Maret 2020 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$190,52 juta, diikuti
Amerika Serikat US$58,92 juta dan Thailand US$29,06 juta," ujarnya.

Neraca perdagangan Jawa Tengah Maret 2020 defisit US$105,04 juta. Neraca perdagangan migas mengalami defisit US$247,40 juta, sementara komoditas nonmigas surplus US$142,37 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper