Bisnis.com, SEMARANG - Nilai ekspor Jawa Tengah Maret 2020 mencapai US$703,35 juta atau turun 2,74 persen dibanding ekspor Februari 2020. Begitu pula jika dibandingkan dengan ekspor Maret 2019 turun 2,44 persen.
Adapun, ekspor nonmigas Maret 2020 mencapai US$683,66 juta, turun 2,15% dibanding nilai ekspor Februari 2020. Begitu pula jika dibandingkan ekspornonmigas Maret 2019, turun 4,03%.
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan, tiga negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Maret 2020 meliputi Amerika
Serikat dengan nilai US$247,66 juta, disusul Jepang US$76,93 juta dan Tiongkok US$44,18 juta, dengan kontribusi ketiganya sebesar 54,58% selama periode Januari-Maret 2020.
"Untuk nilai impor Jawa Tengah Maret 2020 sebesar US$808,38 juta atau turun 14,57% dibanding impor Februari 2020. Begitu pula jika dibandingkan dengan nilai impor Maret 2019 turun sebesar 32,38%," kata Sentot Senin (4/5/2020).
Dia menambahkan, impor nonmigas Maret 2020 mencapai US$541,29 juta atau turun 8,10% dibanding impor Februari 2020. Begitu pula jika
dibandingkan impor Maret 2019 turun sebesar 33,60%.
"Tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Maret 2020 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$190,52 juta, diikuti
Amerika Serikat US$58,92 juta dan Thailand US$29,06 juta," ujarnya.
Neraca perdagangan Jawa Tengah Maret 2020 defisit US$105,04 juta. Neraca perdagangan migas mengalami defisit US$247,40 juta, sementara komoditas nonmigas surplus US$142,37 juta.