Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng serta Bank Jateng luncurkan program “Ketahanan Pangan Bank Jateng” untuk pemulihan ekonomi.
Program tersebut dibentuk dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang bekerjasama dengan Universitas Tidar Magelang. Sasaran utama merangkul komunitas petani hidroponik dan memberikan bantuan peralatan pertanian hidroponik bagi calon petani.
Tidak hanya menggerakkan petani hidroponik, program tersebut untuk membiayai UMKM yang bergerak di bidang makanan tradisional di sekitar Borobudur.
Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Aman Santosa menyampaikan apresiasinya kepada Bank Jateng serta terkait dalam memberikan bantuan melalui program "Ketahanan Pangan Bank Jateng".
"Kegiatan tersebut selaras dengan tujuan dan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jateng yaitu pengembangan dan pendampingan UMKM serta peningkatan inklusi keuangan bagi para petani hidroponik," ucap Aman Santosa melalui keterangan resmi, Senin (31/8/2020).
Berdasarkan data OJK posisi bulan Juni 2020, kredit perbankan di Jawa Tengah mengalami pertumbuhan sebesar 3,26 persen dengan penyaluran kredit UMKM mencapai sebesar Rp140.860 miliar atau 43,35 persen dari total kredit dan tumbuh sebesar 4,14 persen secara year on year (Yoy).
Baca Juga
"Berdasarkan laporan, realisasi per tanggal 26 Agustus 2020 Bank Jateng telah menyalurkan kredit Penempatan Uang Negara yang telah mencapai nominal Rp501,26 miliar kepada 3.827 debitur," tambahnya.
Aman berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan diikuti oleh industri jasa keuangan lainnya.
"Supaya bisa dimanfaatkan masyarakat, pemberian bantuan dan pendampingan ini ke depannya mampu mendorong masyarakat untuk dapat mengembangkan usahanya secara mandiri," katanya. (k28)