Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CJIBF 2020: 4 Investor Teken Kontrak Investasi Senilai Rp980 Miliar di Jateng

Dalam forum CJIBF 2020, terdapat 76 proyek yang ditawarkan yang tersebar di 35 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah.
Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah Ratna Kawuri menyampaikan sambutan dalam pembukaan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2020, Rabu (11/11/2020). Forum tersebut menawarkan beragam proyek investasi di Jateng kepada para investor. (Foto: M. Faisal Nur Ikhsan)
Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah Ratna Kawuri menyampaikan sambutan dalam pembukaan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2020, Rabu (11/11/2020). Forum tersebut menawarkan beragam proyek investasi di Jateng kepada para investor. (Foto: M. Faisal Nur Ikhsan)

Bisnis.com, SEMARANG – Sebanyak 4 investor meneken kontrak investasi berupa Letter of Intent (LoI) senilai total Rp980 miliar dalam acara pembukaan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2020.

Perinciannya, sebanyak 3 investor masuk ke Kabupaten Kendal yakni PT Borine Technology Indonesia dengan nilai investasi Rp600 miliar, PT Roda Maju Bahagia dengan nilai investasi Rp250 miliar, dan PT Indesso Aroma dengan nilai investasi Rp100 miliar.

Selanjutnya, PT Panca Kreasi Abadi yang hendak menanamkan investasi di Kabupaten Tegal senilai Rp30 miliar.

PT Roda Maju Bahagia adalah produsen sepeda dan gerobak sorong. Salah satu merek sepeda yang dikenal dari produsen ini adalah Element Bike. PT RMB saat ini sudah beroperasi di Kawasan Industri Kendal, dan hendak memperluas usahanya.

PT Borine Technology Indonesia adalah pabrik yang memproduksi peralatan rumah tangga. PT Indesso Aroma adalah perusahaan yang memproduksi bahan baku untuk makanan, perisa, dan fragans di sektor industri makanan dan minuman.

Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah Ratna Kawuri mengatakan bahwa selain keempat investor yang sudah menandatangani Letter of Intent tersebut, terdapat sejumlah calon investor lain yang berkesempatan untuk memilih beragam proyek yang ditawarkan di Jateng.

Seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah, menurut Ratna, menawarkan peluang investasi yang bisa dipilih oleh para pemodal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dalam forum CJIBF 2020, terdapat 76 proyek yang ditawarkan yang tersebar di 35 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah.  Saat ini juga sudah terdaftar peminatan untuk 45 proyek di 23 kabupaten/kota, serta 21 peminatan kawasan industri.

“Termasuk di dalamnya ada 3 proyek andalan di 3 kabupaten kota yang memenangi kompetisi Central Java's Potential Investment Challenge 2020,” ujarnya, Rabu (11/11/2020).

Ketiga proyek tersebut meliputi: pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hidro (PLTMH) di Kabupaten Banyumas, pembangunan sentra industri perikanan terpadu di Kabupaten Pati, dan revitalisasi taman satwa Taru Jurug di Kota Surakarta.

PERMUDAH PERIZINAN

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka lebar peluang investasi, baik bagi investor dalam negeri ataupun luar negeri. Salah satu caranya adalah dengan memberikan kemudahan perizinan. Sejumlah pengelola kawasan industri menyambut baik komitmen pemerintah tersebut, yang diyakini akan meningkatkan minat berinvestasi di Jateng.

Juliani Kusumaningrum, Head of Sales and Marketing PT Kawasan Industri Kendal mengatakan bahwa proses perizinan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota sudah sangat efisien.

“Dengan berbagai kemudahan perizinan serta kesiapan infrastruktur yang ada, Jawa Tengah, menurut Juliani, kini bisa bersaing dengan Jawa Barat dan Jawa Timur. Kita sebenarnya mempunyai strong inquiries dari local investor dan ini kita lihat ada shift industri dari Jawa Barat dan Jawa Timur menuju Jawa Tengah. Jadi sekarang ini Jawa Tengah memang sedang menjadi primadonanya,” ungkapnya.

Percepatan pembangunan infrastruktur kian meningkatkan daya tarik Jateng di mata investor. Ahmad Zaki dari Konsorsium Kawasan Industri Terpadu Batang menilai percepatan pembangunan infrastruktur di iawasan tersebut yang didanai dari APBN sangat menarik bagi investor.

“Karena memang kecepatan ini diperlukan, karena kalau tidak cepat menyiapkan [lahan], investor yang datang nanti juga bisa berpikir ulang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper