Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi di Jawa Tengah Melampaui Target

Sampai triwulan III tahun ini, realisasi investasi sudah mencapai Rp37,53 triliun atau 139 persen.
Foto udara sejumlah alat berat difungsikan dalam pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) saat kunjungan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Ketanggan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (17/10/2020)./Antara-Harviyan Perdana Putra
Foto udara sejumlah alat berat difungsikan dalam pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) saat kunjungan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Ketanggan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (17/10/2020)./Antara-Harviyan Perdana Putra

Bisnis.com, SEMARANG - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Ratna Kawuri menyebut jumlah investasi yang masuk ke Jawa Tengah telah melampaui target.

Adapun target investasi di Jateng dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 2020 sebanyak Rp26,99 triliun. Kendati demikian, sampai triwulan III tahun ini, realisasi investasi sudah mencapai Rp37,53 triliun atau 139 persen.

"Di masa pandemi, realisasi investasi cenderung turun jika dibandingkan tahun lalu," kata Ratna, Selasa (17/11/2020).

Meski menurun dibandingkan tahun lalu, pihaknya optimistis dengan kesiapan fasilitas dan kemudahan perizinan, investor akan tertarik tanamkan modal di Jateng. Selain prasarana, upah minimum provinsi (UMP) di Jateng juga termasuk kompetitif dibanding provinsi lain.

Menurutnya, Jawa Tengah, juga menawarkan kawasan-kawasan industri eksisting dengan fasilitas Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK). Seperti Kawasan Industri Kendal yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Industri Wijayakusuma, Kawasan Industri Bukit Semarang Baru (BSB), dan Tanjung Emas Export Processing Zones (TEPZ) di Kota Semarang serta Kawasan Industri Jatengland di Kabupaten Demak.

"Investasi yang banyak masuk di Jawa Tengah, di antaranya sektor kelistrikan, gas dan air, kemudian transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, industri mineral bukan logam, serta industri tekstil, dan industri makanan," jelasnya.

Dia menambahkan, untuk daerah yang menjadi pilihan utamanya yaitu di Kabupaten Tegal, Batang, dan Jepara.

“Kita ketahui infrastruktur di Jateng sudah lengkap, mulai dari akses tol, pelabuhan dan bandara sudah ada. Harapan kami para investor PMDN dan PMA tertarik. Terkait perizinan kami lakukan kemudahan berupa fasilitasi dan pendampingan,” katanya.

Adapun, sektor yang diminati oleh para investor di antaranya industri peralatan listrik rumah tangga, manufaktur sepeda, industri barang plastik, jasa pariwisata dan real estate. (k28)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper