Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Semarang Sulit Jadi Zona Hijau, Ini Alasannya

Akhir-akhir ini kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3M turun.
Petugas penegak protokol kesehatan Kota Semarang memberikan sembako gratis kepada warga yang mematuhi protokol kesehatan saat Operasi Yustisi Protokol Covid-19 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (20/10/2020)./Antara-Aji Styawan
Petugas penegak protokol kesehatan Kota Semarang memberikan sembako gratis kepada warga yang mematuhi protokol kesehatan saat Operasi Yustisi Protokol Covid-19 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (20/10/2020)./Antara-Aji Styawan

Bisnis.com, SEMARANG – Target zona hijau Covid-19 yang dicanangkan Pemkot Semarang, Jawa Tengah (Jateng) pada Desember 2020 sepertinya sulit tercapai.

Hal itu diungkapkan Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, kepada JIBI, Minggu (15/11/2020).

"Target kita sebenarnya Desember sudah zona hijau. Tapi, sepertinya itu sulit tercapai. Apalagi, akhir-akhir ini kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3M turun," ujar Fajar.

Fajar menambahkan target zona hijau pada Desember dicanangkan menyusul status zona Kota Semarang yang sebelumnya merah menjadi oranye pada awal September 2020 lalu.

Namun, status itu tak kunjung berubah hingga pertengahan November ini. Dikutip dari laman covid19.go.id/peta-risiko per 8 November 2020, status Kota Semarang tak kunjung turun dan masih berada di zona oranye atau risiko sedang persebaran Covid-19.

Fajar mengatakan tak kunjung turunnya status zona Covid-19 di Semarang ini pun membuatnya akan menggencarkan operasi penegakan protokol kesehatan.

"Salah satu upaya yang akan kita lakukan adalah mengalihkan sasaran. Dulu yang biasanya operasi kita gelar di jalanan dan permukiman warga, nanti akan kita alihkan ke lingkungan perkantoran, perusahaan, dan tempat kerja," ujarnya.

Fajar mengaku operasi penegakan protokol kesehatan nantinya tak hanya menyasar lingkungan kantor atau instansi swasta. Operasi juga akan menyasar instansi pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper