Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Ekonomi Solo di 2021, Begini Penjelasan BI

Secara umum industri pengolahan dan perdagangan masih menjadi penopang utama ekonomi Solo.
Pengemudi mengoperasikan bus Batik Solo Trans (BST) saat peresmian layanan Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman (Teman) Bus di kawasan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/12/2020). Layanan Teman Bus tersebut mulai dioperasikan di lima kota, yaitu Solo, Medan, Palembang, Yogyakarta, dan Bali untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi publik./Antara-Maulana Surya.
Pengemudi mengoperasikan bus Batik Solo Trans (BST) saat peresmian layanan Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman (Teman) Bus di kawasan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/12/2020). Layanan Teman Bus tersebut mulai dioperasikan di lima kota, yaitu Solo, Medan, Palembang, Yogyakarta, dan Bali untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi publik./Antara-Maulana Surya.

Bisnis.com, SOLO - Pertumbuhan ekonomi Solo dan sekitarnya atau Soloraya diprediksi akan membaik pada 2021. Pandemi yang kemungkinan masih berlangsung pada 2021 tak membuat kondisi ekonomi melempem.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan kondisi ekonomi nasional maupun Jawa Tengah yang melaju ke arah perbaikan.

Seperti diketahui, perekonomian nasional pada 2021 diperkirakan membaik seiring digulirkannya stimulus fiskal termasuk berupa bantuan sosial, meningkatnya mobilitas masyarakat, dan membaiknya permintaan dunia.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan dari sisi lapangan usaha, peningkatan pertumbuhan ekonomi Solo dan sekitarnya didorong oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi.

Sementara kinerja sektor konstruksi cenderung melambat. Secara umum industri pengolahan dan perdagangan masih menjadi penopang utama ekonomi Solo.

“Pertumbuhan ekonomi Solo memiliki kontribusi terbesar terhadap perekonomian Soloraya, yakni sebesar 18,37%. Keempat sektor utama penopang perekonomian Solo adalah industri pengolahan [29,04%], perdagangan [17,95%], pertanian [12,07%], dan konstruksi [10,27%],” ujar dia, saat ditemui wartawan di Solo, Rabu (30/12/2020).

Optimisme pada 2021 juga berdasar survei yang dilakukan BI. Joko menjelaskan hasil survei konsumen dan survei penjualan eceran menunjukkan ada peningkatan geliat perekonomian di Solo yang lebih baik pada triwulan IV-2020 dibandingkan dengan triwulan III-2020.

Berdasarkan survei konsumen, optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Solo meningkat pada triwulan IV-2020, tapi Indeks Penjualan Eceran Riil (IPR) masih menunjukkan sedikit pelemahan.

Sementara, dari survei kegiatan dunia usaha menunjukkan ada perbaikan kegiatan dunia usaha pada triwulan III-2020. Namun perlu dicermati, secara sektoral peningkatan kegiatan dunia usaha hanya terjadi pada sektor pertanian.

Sedangkan untuk industri pengolahan, prompt manufacturing index (PMI) masih minus sebesar 46,58%. PMI adalah indeks komposit yang diperoleh dari lima indeks yaitu volume pesanan barang input, volume produksi (output), ketenagakerjaan, waktu pengiriman dari pemasok, dan inventori.

Kendati demikian, dia yakin pada 2021 kinerja industri pengolahan yang mencerminkan ekonomi Solo akan membaik.

“Kinerja industri pengolahan akan mengalami pertumbuhan yang positif, tapi perdagangan, hotel, dan restoran masih akan kontraksi meski tidak sedalam triwulan sebelumnya,” imbuh dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper