Bisnis.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana membangun rumah sakit atau RS di wilayah-wilayah yang belum terkaver pelayanan. Saat ini, Pemkot sudah memiliki dua RS yang berlokasi di wilayah Kecamatan Banjarsari dan Pasar Kliwon.
Rencananya, pembangunan rumah sakit baru di Solo menyasar wilayah utara barat yakni Mojosongo dan barat selatan yakni Pajang. Rumah sakit tersebut bisa berupa RS ibu dan anak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengatakan program tersebut merupakan penjabaran dari delapan prioritas kepemimpinan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Walikota Teguh Prakosa.
“Pengembangan RS herbal di RSUD Bung Karno juga jadi prioritas mengingat pernah dicetuskan Kementerian Kesehatan,” kata dia, kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (17/3/2021).
Pihaknya juga bakal membentuk center for disease control (DCD) guna mengantisipasi munculnya wabah baru dengan pencegahan yang lebih cepat.
“Kami juga menargetkan agar vaksinasi Covid-19 itu paling tidak selesai tahun ini. Soal RS bisa jadi satu kecamatan satu RS, RS Ibu dan Anak lokasinya bisa di dekat Stadion Sriwedari,” bebernya.
Baca Juga
Di bidang pendidikan, Pemkot bakal melanjutkan pembangunan sekolah-sekolah yang kondisinya kurang layak. Lalu, pendirian sekolah khusus olahraga yang terpisah dengan sekolah reguler.
Sehingga, sekolah reguler boleh tak lagi menyediakan kelas khusus olahraga (KKO). “Bisa dikatakan melanjutkan program wali kota sebelumya, yang sudah tertulis diselesaikan. Namun ada penambahan. Enggak ada berubah. Prioritas sama. Kesehatan dan pendidikan” jelas Ahyani.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan delapan program prioritas yang diusung meliputi, bangkit dari Pandemi Covid-19 serta penggalian sumber pendapatan daerah dan pembiayaan pembangunan.
Lalu, penguatan pelayanan kesehatan dan pendidikan, bidang pariwisata dan industri kreatif, mengatasi problem tata ruang dan infrastruktur kota, pembenahan dan penataan kawasan strategis budaya, serta pariwisata, dan lingkungan.
Kemudian, memperbaiki transportasi publik, investasi kebudayaan, kepemudaan dan kesetaraan gender, dan kerja sama dengan daerah lain se-Soloraya.
“Kami baru membikin perencanaan untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang lima tahunan, kemudian tahun pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Karena tahun pertama sudah ditetapkan, kami memasukkan 8 program prioritas di tahun berikutnya,” kata dia, dijumpai di lokasi yang sama.
Prioritas dalam waktu dekat adalah bangkit dari Pandemi dengan mengawal pelaksanaan vaksinasi. Pihaknya berupaya mempercepat kedatangan suplai vaksin agar sasaran per pekannya bisa tercapai.
Hingga pekan kedua Maret, sejumlah prioritas telah disasar, seperti lansia, tokoh agama, tokoh masyarakat. guru, dan pedagang pasar. “Untuk ekonominya, baru kami investarisasi, menggeser anggaran mana yang bisa digeser untuk skala prioritas,” jelas Teguh.