Bisnis.com, SEMARANG - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat hingga 22 Maret sebanyak 878.105 orang sudah melakukan vaksin dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua, sebanyak 390.118 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari SDM Kesehatan, Petugas Publik hingga Lansia. Target vaksinasi di Jateng sendiri ada sebanyak 24.363.566 orang untuk menuju herd immunity.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan terus memutar otak untuk membuat strategi komunikasi demi menjawab kegelisahan masyarakat yang ingin segera mendapatkan vaksin. Padahal, jumlah vaksin saat ini masih terbatas dan diprioritaskan pada kelompok masyarakat tertentu.
Ganjar mengatakan, sejak vaksinasi mulai dilakukan dirinya tak henti mendapatkan 'pesanan' dari beberapa orang untuk diprioritaskan.
"Saya bilang, hari ini yang wa saya langsung mas saya diprioritaskan dong kan kita temen, kan kita pendukung, hehehe. Saya harus berani ngomong, eh bro sori ya sekarang ini lansia dulu, 'kan saya hanya satu saja masa nggak bisa?'," tutur Ganjar menceritakan salah satu pesan yang diterimanya.
Untuk itu pun, Ganjar mengaku harus berani menolak dan menjelaskan bahwa saat ini yang sedang diprioritaskan oleh pemerintah adalah kelompok Lansia. Di mana mereka, adalah orang-orang dengan resiko tinggi terpapar COVID-19.
Baca Juga
Beragam cara, lanjut Ganjar, dilakukannya hanya untuk mensosialisasikan perihal vaksinasi. Mulai dari sosial media hingga memviralkan potongan diskusi terkait dengan vaksinasi.
"Nah hari ini saya mendisclose itu (prioritas dan keterbatasan vaksin). Kita buka, kita berikan transparan, maka sering saya meng-announce terus kemudian saya mention ke media, terus kita viralkan itu bagian cara sosialisasi. Maka kita tulis di banyak tempat melalui obrolan-obrolan seperti ini kita potongin kita sebarkan agar masyarakat tahu. Wah kemarin luarbiasa, akhirnya kemarin ya kita sendiri yang menjawab pertanyaan ini," ujarnya Rabu (24/3/2021).
Ganjar mengatakan, dengan pengelompokkan dan skala prioritas yang dilakukan pemerintah sebenarnya juga memudahkan pihaknya dalam sosialisasi. Begitu vaksinasi berjalan sesuai dengan urutan, pihaknya kini dihadapkan dengan ketidaktahuan masyarakat soal jumlah vaksin yang terbatas.