Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tujuh Kelurahan di Sleman Terima Bantuan Rp2,1 Miliar

Masing-masing kelurahan menerima bantuan dana Rp300.000.000 dalam program padat karya Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Kelurahan tersebut adalah Caturtunggal, Sendangadi, Tlogoadi, Titroadi, Trihanggo, Ambarketawang, dan Banyuraden.
Wisatawan bermain papan 'stand up paddle' di embung Kaliaji, Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (18/4/2021). Kawasan wisata embung di lereng Gunung Merapi tersebut menjadi destinasi untuk meningkatkan perekonomian warga dengan menawarkan lokasi berkemah di pinggir embung./Antara-Hendra Nurdiyansyah.
Wisatawan bermain papan 'stand up paddle' di embung Kaliaji, Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (18/4/2021). Kawasan wisata embung di lereng Gunung Merapi tersebut menjadi destinasi untuk meningkatkan perekonomian warga dengan menawarkan lokasi berkemah di pinggir embung./Antara-Hendra Nurdiyansyah.

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Anggota Komisi V DPR-RI, Sukamto, bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, meresmikan kegiatan padat karya program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kabupaten Sleman pada Senin (19/4/2021) lalu.

Sukamto menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. “Dalam program ini, masyarakat tidak hanya menerima bantuan secara cuma-cuma melainkan dengan ikut membantu membangun desa seperti memperbaiki saluran air dan infrastruktur berbasis masyarakat,” jelasnya.

Program padat karya tersebut dilakukan di tujuh kelurahan yang tersebar di 3 kapanewon (kecamatan). Bantuan dana masing-masing sebesar Rp300.000.000 akan diberikan kepada Kelurahan Caturtunggal, Sendangadi, Tlogoadi, Titroadi, Trihanggo, Ambarketawang, dan Banyuraden.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY, Tri Rahayu, menjelaskan bahwa bantuan dana tersebut akan diberikan kepada masyarakat sekitar dalam bentuk upah tenaga kerja. Setidaknya, 120 orang warga dari 7 kalurahan yang disasar bakal menerima bantuan tersebut.

“Kami berharap, program ini bisa sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh pemerintah untuk pemulihan perekonomian masyarakat, khususnya yang terdampak pandemi Covid-19,” jelas Tri.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengapresiasi pelaksanaan program tersebut. “Melalui kegiatan padat karya Kotaku ini masyarakat berkesempatan memperoleh pekerjaan dan penghasilan. Manfaat lainnya yaitu terpeliharanya lingkungan dan infrastruktur yang ada di lokasi pelaksanaan padat karya Kotaku,” jelasnya.

Anggaran program Kotaku sendiri berasal dari berbagai elemen. Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, swadaya masyarakat, serta stakeholder lainnya. 45 persen dari anggaran program tersebut juga dibiayai oleh mitra pembangunan pemerintah seperti World Bank, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dan Islamic Development Bank (IsDB).

Selain kegiatan padat karya, Program Kotaku juga menyediakan beberapa program lainnya. Besaran jumlah bantuan yang diberikan juga beragam. Kegiatan Kotaku reguler memiliki anggaran Rp1 miliar per kelurahan / desa, nominalnya sama dengan kegiatan Kotaku peningkatan penghidupan berkelanjutan. Sementara itu, kegiatan Kotaku dalam bentuk hibah dari Department of Foreign Affairs and Trade Australia (DFAT) memiliki pagu paling banyak hingga Rp2 miliar per kelurahan/desa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper