Bisnis.com, BOYOLALI - Munculnya klaster piknik di Dusun Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, berdampak pada aktivitas masyarakat sekitar. Fasilitas ibadah di wilayah tersebut harus ditutup sementara. Begitu juga dengan fasilitas pendidikan.
Camat Ampel, Boyolali, Dwi Sundarto, mengatakan sejumlah langkah antisipasi dilakukan untuk memutus rantai persebaran Covid-19 terkait klaster piknik yang sebelumnya muncul. Dikatakan dari klaster piknik tersebut ada 36 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Selanjutnya untuk wilayah Gondang dilakukan pembatasan penuh.
Termasuk meniadakan kegiatan sosial kemasyarakatan. Kegiatan ibadah di dua masjid dan satu musala di wilayah itu juga dihentikan sementara waktu. Kemudian untuk kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di dua SD di Candi juga dihentikan.
"Kemarin hasil rapat hari Senin dengan [UTP] Dikdas LS kami meminta dari Dikdas LS berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali untuk [sekolah tersebut] ditutup. Kemudian untuk guru yang berasal dari Gondang kami harap bisa WFH [bekerja dari rumah] dulu," kata dia, Rabu (21/4/2021).
Penutupan sekolah tersebut sudah dilakukan sejak Selasa (20/4/2021). Selain itu arahan penutupan juga dilakukan untuk dua SD di Desa Gondangslamet. "Ada guru dari Gondang yang mengajar di Gondangslamet, maka di sana juga kami minta dilakukan daring. Untuk antisipasi saja," lanjut dia.
Mengenai kasus yang menimpa 36 orang dari rombongan piknik asal Gondang, Dwi mengatakan saat ini tiga di antaranya sudah dirawat di rumah sakit karena menunjukkan adanya gejala. Sedangkan sisanya masih menjalani isolasi mandiri di rumah.
Baca Juga
Terkait dengan pelaksanaan uji coba PTM, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, menjelaskan sesuai petunjuk teknis yang telah dibuat, ketika terjadi persoalan akibat kasus Covid-19 maka hal yang harus diperhatikan adalah keamanan lembaga sekolah tersebut.
Jika sekolah berada di lokasi zona merah maka PTM harus dihentikan sementara waktu. Kemudian jika ada siswa atau guru yang berasal dari zona merah, juga harus diperhatikan dan diminta untuk tidak mengikuti PTM terlebih dahulu.
"Kami belum mendapatkan laporan resmi terkait itu [wilayah Candi]. Namun dari petunjuk teknisnya seperti itu. Untuk itu satgas Covid-19 di setiap sekolah harus selalu memantau perkembangan informasi di lingkungannya," kata dia, Rabu.
Diketahui, sebanyak 35 warga Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali, terkonfirmasi positif Covid-19 sepulang dari piknik ke Yogyakarta awal April lalu.
Total ada 48 orang dalam rombongan piknik tersebut. Artinya, haya 13 orang yang tidak terkonfirmasi positif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, kepada wartawan, Selasa (20/4/2021), mengaku telah menerima laporan tambahan kasus Covid-19 dari klaster piknik itu.
"Kami terima laporan adanya tambahan kasus di Ampel yang berasal dari klaster piknik warga di Gondang," katanya.
Ada 48 warga yang berangkat piknik ke Yogyakarta menggunakan bus pada 4 April lalu. Kemudian pada 6 April ada salah satu dari anggota rombongan tersebut yang melakukan uji swab mandiri sepulang dari piknik.
Hasilnya, satu anggota rombongan piknik asal Gondang, Boyolali, itu ternyata positif Covid-19. Selanjutnya semua rombongan menjalani tes swab dan hasilnya 35 orang positif.