Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semarang Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Manajemen fasilitas kesehatan (fakses) diminta mempersiapkan dengan membuka kembali ruang isolasi yang sempat ditutup karena kasus Covid-19 melandai.
Ilustrasi./Antara-Ari Bowo Sucipto
Ilustrasi./Antara-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, SEMARANG - Pasca hari raya Idulfitri Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Adapun, Dinas Kesehatan meminta pihak rumah sakit (RS) dan tenaga kesehatan (Nakes) untuk kembali membuka dan menambah ruang isolasi untuk antisipasi lonjakan kasus Covid 19.

"Karena masyarakat yang mudik saat Lebaran itu berpotensi besar menambah kasus Covid 19. Dalam waktu 2 - 3 Minggu kedepan ini kita harus waspada," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam, Rabu (19/5/2021).

Dia meminta kepada manajemen fasilitas kesehatan (fakses) mempersiapkannya dengan membuka kembali ruang isolasi yang sempat ditutup karena kasus Covid-19 melandai.

"Kita siapkan fasilitas isolasi di RS jika kasus melonjak, nanti tinggal koordinasi saja dengan manajemennya," tambahnya.

Hakam tak bisa menolak bahwa potensi peningkatan kasus Covid-19 bisa kembali terjadi. Hal ini disebabkan karena pasien luar daerah yang memilih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Semarang.

"RS yang di Kota Semarang memang menjadi rujukan pasien Covid bukan hanya untuk warga Semarang, tetapi juga luar daerah. Kita tahu ada beberapa rumah sakit berbatasan dengan kota lain, misalnya Rumah Sakit Wongsonegoro dan Sultan Agung berbatasan langsung dengan Kabupaten Demak, lalu Rumah Sakit Tugu berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal," ujarnya.

Meskipun demikian, Hakam mengimbau kepada masyarakat untuk terus taat protokol kesehatan setiap saat. Hal itu dilakukan supaya bisa menekan laju penyebaran Covid 19 khususnya di Kota Semarang.

Data per Selasa (18/5/2021), Kota Semarang terdapat 19.247 orang terkonfirmasi Covid-19. Dari jumlah tersebut sebanyak 308 orang dirawat, 17.002 orang sembuh, 1.937 orang meninggal, 307 orang suspek, dan 7.494 orang suspek discarded.(k28)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper