Bisnis.com, KARANGANYAR - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karanganyar angkat tangan untuk berpartisipasi dalam Program Vaksin Gotong-Royong.
Hingga proses pendaftaran ditutup pada Jumat (21/5/2021), belum ada satupun perusahaan di Karanganyar yang melanjutkan memenuhi syarat keikutsertaan.
Langkah yang diambil para pengusaha di Karanganyar tersebut diungkapkan oleh Ketua Apindo Karanganyar, Edy Darmawan, ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (1/6/2021).
Dia mengatakan, sejak munculnya harga yang dibanderol oleh pemerintah pusat untuk mengikuti Vaksin Gotong-Royong, para pengusaha merasa kecewa. Hal ini lantaran anggaran yang dikeluarkan untuk satu karyawan mencapai Rp1 juta.
“Sampai pekan kemarin informasi yang saya dapatkan sekitar kurang dari 10 perusahaan yang sudah mendaftar sebelum harga Vaksin Gotong-Royong keluar memilih mundur teratur saat melihat harganya. Lalu, yang belum mendaftar hingga pekan kemarin memilih tidak mendaftar juga. Alasannya cuma satu karena kemahalan, dan membebani keuangan perusahaan,” kata dia.
Edy menyebut, perusahaan lebih fokus untuk memprioritaskan kewajiban perusahaan terlebih dulu dibandingkan mengeluarkan anggaran besar untuk vaksin.
Pasalnya, hingga saat ini diketahui banyak perusahaan yang mengklaim keuangannya belum stabil karena dampak pandemi Covid-19.
“Kami lebih fokus untuk memenuhi kewajiban gaji dan tunjangan karyawan dulu. Karena seperti diketahui semuanya, beberapa perusahaan saat pembayaran THR kemarin saja masih ada yang menyicil setelah ada kesepakatan bipartit. Apalagi kami kemarin minta ada stimulus untuk perusahaan agar meringankan juga tidak ada, ya lebih baik mundur,” imbuhnya.
Berdasarkan penelusuran Espos pada laman resmi pendaftaran Vaksin Gotong Royong di vaksin.kadin.id, link formulir pendaftaran sudah ditutup dan tidak bisa diakses. Pada laman tersebut juga tertulis, tenggat waktu perusahaan untuk mendaftar berakhir pada Jumat (21/5/2021).