Bisnis.com, KLATEN - Kasus Covid-19 di Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah mengganas. Bahkan seluruh desa di Prambanan yang berjumlah 16 masuk ke dalam kategori zona merah persebaran Covid-19.
Pelaksana Tugas (PLt) Camat Prambanan, Klaten, Puspa Enggar Hastuti, mengatakan terdapat kasus aktif Covid-19 di seluruh desa di Prambanan per Minggu (27/6/2021). Seluruh desa di Prambanan itu pun masuk kategori zona merah.
Penambahan kasus yang paling signifikan berada di Desa Sengon dan Desa Kemudo. Di Desa Sengon, terdapat 14 kasus positif Covid-19. Sedangkan di Desa Kemudo ada 17 kasus positif Covid-19.
Selanjutnya di Desa Joho (empat kasus), Kebondalem Lor (enam kasus), Kokosan (dua kasus), Bugisan (dua kasus), Randusari (tujuh kasus), Brajan (satu kasus), Geneng (dua kasus), Sanggrahan (dua kasus), Taji (tiga kasus), Tlogo (sembilan kasus), Kebondalem Kidul (tiga kasus), Cucukan (empat kasus), Kotesan (delapan kasus), Pereng (lima kasus).
"Kasus Covid-19 yang terjadi di Prambanan sebagian besar berawal dari kontak erat dengan kasus terkonfirmasi di waktu sebelumnya. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Prambanan kini mencapai 95 orang per Minggu [27/6/2021]," kata Puspa kepada JIBI, Senin (28/6/2021).
Akibat meledaknya kasus Covid-19 di Prambanan itu, akses keluar-masuk di dua RW di Desa Sengon dan Desa Kemudo ditutup. Penutupan akses di Desa Sengon berada di RT 001, RT 002, RT 003/RW 008, sementara Desa Kemudo berada di RT 002/RW 009.
"Penutupan akses di lingkup RT/RW itu perlu menjadi salah satu upaya ketegasan di tengah PPKM mikro ini. Awal mula merebaknya kasus di Sengon dan Kemudo itu sama, yakni berawal dari rewangan. Dari sana, ada kontak erat. Seperti di Kemudo kemarin ada 12 hasil tes swab antigen positif Covid-19. Di Sengon itu, selain beberapa warga yang isoman, pak kadesnya sendiri juga isoman," jelas Puspa.
Baca Juga
Tak cuma penambahan kasus, angka kasus kematian karena Covid-19 di Prambanan mengalami peningkatan signifikan dalam satu pekan terakhir. Dalam sehari, di Prambanan sering berlangsung aktivitas pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19, yakni berkisar satu jenazah hingga lima jenazah.
"Selain kasus penambahan Covid-19, pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 trennya memang bertambah. Ini harus kami sikapi dengan menyiagakan sukarelawan. Saat ini, di setiap desa sudah terdapat enam sampai tujuh sukarelawan yang siap terlibat mengubur jenazah secara cepat [sesuai protokol Covid-19]," kata Puspa.