Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyekatan di Semarang Ditambah, Malam Juga Semakin Gelap

Lampu yang dipadamkan ada di jalan-jalan utama serta jalan yang sering terjadi kerumunan. Antara lain Jalan Ngesrep Timur, Supriyadi, Lamper Tengah, Sendangguwo Baru, Srikaton, BK-Suratmo, Pemuda, Gajah, Kranggan, dan Kauman.
SOLOPOS.COM - Pemandangan kawasan Tugu Muda Kota Semarang dari udara./Instagram-@rifall_ldy
SOLOPOS.COM - Pemandangan kawasan Tugu Muda Kota Semarang dari udara./Instagram-@rifall_ldy

Bisnis.com, SEMARANG — Bagi Anda yang akan bepergian malam hari ke Kota Semarang bakal menemukan ada sesuatu yang berbeda. Malam hari di Kota Semarang sekarang lebih gelap.

Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memadamkan penerangan jalan umum (PJU) selama PPKM Darurat. Tepatnya sejak Senin (12/7/2021) kemarin hingga 20 Juli 2021. Pemadaman penerangan jalan umum ini tidak lain untuk menekan aktivitas warga di luar rumah. Tujuannya agar penyebaran Covid-19 bisa terkendali.

Pemadaman PJU ini diumumkan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang di Instagram. Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali, membenarkan informasi tersebut. Dalam rangka PPKM darurat lampu penerangan dipadamkan semalaman.

“Jam 18.00 sore sampai jam 06.00 pagi,” kata Ali lewat pesan singkat, Selasa (13/7/2021).

Dari data sementara, pada hari pertama kemarin lampu yang dipadamkan ada di jalan-jalan utama serta jalan yang sering terjadi kerumunan. Antara lain Jalan Ngesrep Timur, Supriyadi, Lamper Tengah, Sendangguwo Baru, Srikaton, BK-Suratmo, Pemuda, Gajah, Kranggan, dan Kauman.

Kemudian di kawasan Kota Lama, semua akses jalan besar di kawasan Simpang Lima, dan jalan ruas lainnya seperti Jl. S Parman, Jl. Majapahit, Jl. Jolotundo, Jl. Kartini, Jl. Citarum, Jl. Mt Haryono, Jl. Malang Sari Raya, Jl. Medoho Raya, Jl. Tentara Pelajar. Kemudia Jl. Sriwijaya, Jl. Suyudono, Jl. Batang Selatan, Jl. Thamrin, Jl. Ki Mangunsarkoro, Jl. Wolter Monginsidi, Jl. Gebanganom, Jl. Durian Raya, Jl. Mulawarman Raya, Jl. Banjarsari, Jl. Hasanuddin, Jlrip Sumoharjo, Jl. dr Hamka, dan Jl. Moch Ikhsan.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyebutkan ada penurunan kasus sebesar 6,3%, sejak tanggal 3 Juli 2021 hingga 12 Juli 2021. Meski demikian masih belum cukup sehingga pengurangan mobilitas saat PPKM darurat harus bisa mencapai 50% untuk menekan penyebaran virus.

“Saya mewakili kawan-kawan Forkopimda, mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Semarang yang telah menaati aturan PPKM Darurat. Sampai hari ini evaluasi pemerintah pusat yang dipimpin Pak Luhut [Menko Marinvest Luhut Pandjaitan], pengurangan mobilitas warga Kota Semarang berjalan dengan baik. Sudah mencapai 30 persen,” kata Hendi dalam keterangan tertulisnya.

“Maka target berikutnya dalam sepekan mendatang di Kota Semarang harus diupayakan pengurangan mobilitas mencapai 50 persen. Dan untuk mencapai target tersebut, saya bersama Pak Kapolrestabes, Pak Dandim, dan Pak Kajari yang hadir di sini, akan melakukan berbagai langkah. Antara lain dengan memperbanyak titik penyekatan,” lanjutnya.

Selain menambah titik penyekatan, memadamkan lampu jalan menjadi salah satu cara agar warga mengurangi mobilitasnya.

“Selain itu, kami juga akan menguatkan pemantauan pagi hingga malam hari termasuk di atas pukul 20.00 WIB, serta mengurangi cahaya lampu-lampu penerangan jalan umum untuk kemudian aktivitas dapat semakin dikurangi,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper