Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat Kurang Efektif di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten

Di Jawa Tengah, mobilitas masyarakat di tempat kerja justru mengalami kenaikan selama PPKM Darurat.
Petugas melakukan penyekatan di perbatasan Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Tempel, Sleman, DIY, Senin ( 5/7/2021)./Antara
Petugas melakukan penyekatan di perbatasan Jateng-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Tempel, Sleman, DIY, Senin ( 5/7/2021)./Antara

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Institute for Policy Development, lembaga riset milik Universitas Gadjah Mada (UGM) mempublikasikan hasil riset terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang telah berlangsung sejak 3 Juli kemarin.

Dalam rilis yang diterima Bisnis, disampaikan bahwa PPKM Darurat masih kurang efektif dalam mengurangi mobilitas masyarakat di sejumlah wilayah.

“Sesungguhnya pemberlakuan PPKM Darurat di Jawa Bali ini memang betul menghasilkan penurunan mobilitas. Tetapi penurunan mobilitasnya itu sangat bervariasi antar provinsi di Jawa-Bali, bahkan aktivitas di beberapa area justru meningkat setelah pemberlakuan PPKM Darurat,” jelas Cahyani Widi, salah satu peneliti Institute for Policy Development, Kamis (15/7) kemarin.

Melihat data dari google mobility, google trend, serta machine learning, Institute for Policy Development mencatat bahwa selama PPKM Darurat, masyarakat di Jawa Timur lebih banyak berkegiatan di dalam rumah.

Cahyani juga menyebutkan bahwa PPKM Darurat belum menunjukkan penurunan mobilitas yang signifikan di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. Hal tersebut terlihat dengan masih tingginya aktivitas masyarakat di sejumlah area di 3 provinsi tersebut.

“Secara umum, mobilitas masyarakat di tempat kerja juga turun setelah PPKM Darurat. Terutama penurunan tertinggi terjadi di Jawa Timur dan Jakarta. Namun, sayangnya aktivitas masyarakat di Jateng, di tempat kerja ini justru meningkat setelah PPKM Darurat diberlakukan,” jelas Cahyani.

Hal yang sama juga terjadi di DI Yogyakarta, dimana aktivitas masyarakat di pusat penjualan ritel dan tempat rekreasi dilaporkan mengalami penurunan. “Namun, ternyata PPKM Darurat ini justru berdampak pada peningkatan aktivitas masyarakat di taman,” jelas Cahyani.

Di tempat yang berbeda, Citra Indriani, Pakar Epidemiologi UGM, memperkirakan bahwa pemerintah masih akan memperpanjang PPKM Darurat. “Kalau dilihat dari data, kasus [penyebaran Covid-19] masih tinggi dan nampaknya kebijakan PPKM Darurat belum tampak [hasilnya] karena transmisinya sudah sangat luas rantainya,” jelasnya.

Menurut Citra, PPKM Darurat baru akan menunjukkan dampak positif apabila seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi dengan cara mematuhi protokol kesehatan serta mendukung upaya pengendalian. Tak hanya itu, Citra juga mengharapkan peran aktif Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bahkan hingga tingkat dusun. “Itu akan lebih baik, sayangnya tidak semua jalan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper