Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Semarang Gagal PPKM Level 1, Ini Pemicunya

Hendrar Prihadi, mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Pedagang kaki lima di kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/1/2021)./Antara-Aji Styawan.
Pedagang kaki lima di kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/1/2021)./Antara-Aji Styawan.

Bisnis.com, SEMARANG – Kota Semarang sebenarnya bisa turun ke level 1 dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terbaru. Namun, karena target testing masih kurang, hanya bisa turun ke level 2.

Berdasarkan Instruksi Mendagri No. 38/2020 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 yang berlaku mulai 31 Agustus – 6 September, Kota Semarang ditetapkan sebagai daerah yang mengalami penurunan dari level 3 ke level 2.

Kendati demikian, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Terutama dalam meningkatkan jumlah testing dan tracing.

Hendi bahkan menyatakan akibat jumlah testing dan tracing yang terbilang masih kurang itu, Kota Semarang pun batal ditetapkan PPKM Level 1.

“Data testing dan tracing kita memang tidak begitu baik. Sebenarnya kalau baik, Semarang itu enggak cuma level 2, tapi bisa level 1,” ungkap Hendi saat menggelar jumpa pers di Balai Kota Semarang, Senin (31/8/2021).

Kota Semarang Gagal PPKM Level 1, Ini Pemicunya

Situasi penanganan Covid-19 di Kota Semarang./Kemenkes

Berdasarkan Inmendagri No. 35/2021 yang berlaku pada 24-30 Agustus, atau saat ditetapkan PPKM Level 3, Kota Semarang ditarget menggelar testing 3.984 orang per hari.

Jika mampu memenuhi target itu, positivity rate Kota Semarang pun akan berada di bawah 5 persen. Atau sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan layak menyandang status Level 1.

Namun selama sepekan terakhir, Kota Semarang tidak mampu memenuhi target itu. Positivity rate di Kota Semarang pun hingga kini masih berada di angka 12,2 persen.

Selain itu, dalam satu kasus, Kota Semarang harusnya mampu melakukan tracing lebih dari 14 kontak erat. Namun, hal itu tak bisa tercapai karena beberapa kendala.

“Kendala macam-macam. Pertama, kita kekurangan jumlah tracer. Selain itu, masyarakat juga harus jujur. Kalau positif harus mengakui,” jelasnya.

Meski demikian, Hendi mengaku siap mengencarkan testing dan tracing tersebut agar mencapai level 1. Hal itu tidaklah sulit mengingat sesuai nmendagri No.38/2021 tentang PPKM terbaru. Kota Semarang yang saat ini menempati level 2 hanya ditarget menggelar testing kepada 266 orang setiap harinya.

“Kita akan gencarkan dengan melibatkan berbagai stakeholder seperti puskesmas, dan juga TNI Polri. Semoga kedepan kita bisa turun lagi menjadi level 1,” tegas Hendi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper