Bisnis.com, SOLO - Sebuah tangkapan layar ponsel berisi obrolan singkat via WhatsApp (WA) antara seorang yang mengaku sebagai sopir bus Batik Solo Trans (BST) dengan seorang penumpang wanita viral di media sosial.
Dalam obrolan via WA itu, oknum sopir bus BST itu menyapa penumpang dengan kata sayang. Tidak hanya itu, sopir bus BST itu kemudian meminta dikirimi foto penumpang wanita itu dengan pose yang cantik.
“Bapak kirimi satu foto satu ya dik? Yang cantik.” Pesan itu lalu dijawab, “Mohon maaf pak, tidak bisa. Karena foto pribadi, saya tidak boleh mengirimkan ke orang lain,” jawab penumpang wanita itu.
Tangkapan layar itu kemudian diunggah oleh akun Twitter @SoloMenfess dengan cuitan, “Soll cuma mau ngingetin, tadi aku naik BST dari Apotik Kencana cedak Paragon ke [RSUD dr.] Moewardi. Terus pas balik naik lagi ketemu driver yang sama, bapaknya ramah, baik. Terus tiba-tiba minta no. WA. Katanya buat infoin jadwal BST biar enak gitu. Terus aku kasih aja gitu. Eh gak tahunya pas WA kaya gitu. Aku jadi takut, mohon solusinya. Nomornya sudah tak blokir juga. Dan teman-teman mohon hati-hati untuk tidak ngasih no. WA sembarangan dengan embel-embel apapun.”
Cuitan di Twitter itu kemudian direspons Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Melalui akun twitternya, @gibran_tweet, Gibran meminta kejelasan terkait kronologinya.
Baca Juga
“Tolong DM. Saya pengen tahu kronologinya.”
Sopir dipecat
Direktur PT Bengawan Solo Trans selaku operator bus BST Solo, Sri Sadadmojo, mengaku sudah menginterogasi oknum sopir bus BST yang meminta kiriman foto cantik penumpang itu.
Bahkan, dirinya menegaskan telah memberikan sanksi tiga hari skorsing supaya oknum sopir itu kapok.
“Walau itu mungkin urusan pribadi, tapi terjadi multi persepsi yang terus terang nama BST kena juga. Makanya ya sementara kita SP [surat peringatan] dulu supaya dia kapok," terangnya.
Belakangan, ia meralat sanksi tersebut karena sang sopir kini telah dipecat.
“Diralat. Pengemudi [bus BST] kita PHK [pemutusan hubungan kerja],” jelas Sadad, Rabu (22/12/2021).
Tanggapan Gibran
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut pelanggaran yang dilakukan oknum operator BST sudah kerap terjadi. Hal itu, kata dia, merugikan wajah Kota Solo. Oleh sebab itu, evaluasi perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Ya harus kita evaluasi. Tidak semua driver seperti itu. Kan ada yang viral membantu lansia. Tetapi yang jelek juga banyak. Dan tidak responsif terhadap komplain warga itu yang saya enggak suka,” jelas Gibran.
Gibran menyebut adanya oknum sopir yang berulah bermula dari proses perekrutan yang kurang selektif.
“Kurang selektif. Harus ada bimbingan lebih lanjut. Cara-cara kerja di tempat kerja lama tidak bisa ditempatkan di tempat kerja baru,” tegasnya.
Gibran juga mengakui sanksi pemecatan itu atas rekomendasi dari dirinya. Sebab, perbuatan yang dilakukan sopir tersebut telah mencoreng Pemkot Solo.
Dia juga meminta semua korban yang pernah mendapat perlakuan serupa oleh oknum sopir bisa melapor. Dia memastikan Pemkot Solo akan bertindak cepat menanggapi laporan keluhan dari masyarakat.