Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal mendorong pertumbuhan industri kreatif di wilayah tersebut. Pasalnya, sektor usaha tersebut memiliki peluang besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
"Ke depan, kami yakin dan optimis ekonomi kreatif akan mampu mendongkrak perekonomian Jawa Tengah dan memicu pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan dan penyerapan tenaga kerja serta peningkatan ekspor," jelas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, Selasa (28/12/2021).
Sumarno menjelaskan bahwa industri kreatif berpeluang menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan di Jawa Tengah. "Industri kreatif ini identik dengan ekonomi kerakyatan yang mempunyai sektor usaha yang luas, yaitu 17 sub-sektor dengan basis massa yang besar. Data tahun 2020 mencatat jumlah usaha industri kreatif di Jawa Tengah sebanyak 1,4 juta usaha dengan jumlah tenaga kerja yang lebih banyak yaitu 3,1 juta orang," jelasnya.
Industri kreatif di Jawa Tengah bakal diuntungkan oleh tingginya permintaan luar negeri akan produk-produk tersebut. Meskipun demikian, Sumarno menjelaskan bahwa hingga saat ini industri kreatif di Jawa Tengah masih didominasi oleh produk olahan kuliner.
"Industri kreatif di Jawa Tengah ini didominasi oleh 3 sektor, yaitu sektor kuliner ada 69,8 persen, diikuti industri fashion 16,96 persen, dan kriya 8,71 persen, sisanya terbagi pada 14 sub-sektor," jelas Sumarno.
Tak hanya industri kreatif, Sumarno juga menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022 nanti akan terus memberikan dukungan bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Baca Juga
Salah satu langkah yang akan dilanjutkan adalah dengan menghubungkan pelaku UMKM di Jawa Tengah dengan lokapasar atau marketplace yang ada. "Untuk sektor UMKM juga menjadi aspek strategis yang harus kita dorong, agar semakin berkembang dan maju di tahun 2022," jelas Sumarno.
Hingga Kuartal III/2021, menurut Sumarno, setidaknya ada 172.498 UMK yang beroperasi di Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, serapan tenaga kerjanya bisa mencapai 1,3 juta orang. "Asetnya senilai Rp38.481 miliar dan omzet Rp67.196 miliar," tambahnya.
Sumarno menjelaskan bahwa upaya UMKM di Jawa Tengah tak hanya diarahkan untuk dapat bersaing di pasar lokal. Namun, lebih jauh lagi, diharapkan pada tahun 2022 nanti UMKM Jawa Tengah bisa semakin laris hingga pasar luar negeri.
"Kita patut bersyukur ekonomi Jawa Tengah tahun 2021 ini mampu melampaui kinerja sebelum Covid-19. Hal tersebut harus kita pertahankan dan didorong untuk dapat lebih meningkat lagi. Ekspor hasil pengolahan sumber daya alam Jawa Tengah dan produk UMKM berkualitas tinggi juga harus kita tingkatkan," ucap Sumarno.