Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dituding Suka Pecat Wong Cilik, Gibran: Saya Minta Maaf

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka minta maaf karena dinilai suka pecat bawahannya secara gampang.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka./Antararn
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka./Antararn

Bisnis.com, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi cuitan warganet yang menyebutnya suka memecat pegawai atau bawahannya secara gampang.

Saat menjawab cuitan dari akun Twitter @BerkahDalem9 itu Gibran membalasanya secara singkat, yaitu dengan permintaan maaf.

"Ya pak. Saya minta maaf," tulis Gibran melalui akun Twitternya @gibran_tweet saat menjawab cuitan pengguna akun Twitter @BerkahDalem9 yang menyebut "Ini walkot yg dikit2 pecat wong cilik ya, ingat anda dipilih oleh wong cilik mas, asih Tresna kuwi membina," katanya.

Sontak jawaban Gibran itu mendapat beragam komentar dari warganet lainnya.

"Kok mas Gibran minta maaf? pastinya mecat org ada sebabnya & sdh sesuai prosedur tho," tulis akun @Sintamahalona.

"Cocok pak walkot,biar pelajaran bagi yang lain. Biar tidak makan gaji buta... bukankah yg digaji itu pekerjaanya.bukan mengabaikan perkerjaan yg dibayar. Habis uang APBD,masih banyak bisa dan mau bekerja dengan baik dan tanggung jawab. Hilangkan satu orang bisa selamatkan 1000org," tulis akun lain @sonsoni34491771.

Sementara itu dikutip dari Solopos.com, cuitan pengguna akun @BerkahDalem9 yang menuding Gibran itu diduga berkaitan dengan pemecatan sopir bus Batik Solo Trans (BST) Solo yang baru-bari ini menjadi viral di media sosial karena diduga melecehkan penumpang perempuan.

Gibran sendiri menilai perbuatan sopir itu telah mencoreng nama Pemkot Solo di mata publik. Ia juga mengaku malu dengan tindakan sopir yang tidak pantas tersebut.

Gibran bahkan langsung meminta agar kinerja seluruh sopir BST dievaluasi akibat kejadian itu, termasuk soal mekanisme perekrutannya.

Sebelumnya, pada Mei 2021, seorang sopir BST juga dipecat setelah terlibat serempetan dengan railbus Batara Kresna hingga mengakibatkan bus mengalami kerusakan ringan. Hal ini menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper