Bisnis.com, SEMARANG — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah terus mendorong kolaborasi strategis antara dunia usaha, pemerintah, dan pemangku kepentingan guna memperkuat daya saing daerah sebagai destinasi investasi.
Upaya tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi di angka 8%.
Ketua Umum Kadin Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro, menjelaskan bahwa kekuatan ekosistem investasi daerah sangat ditentukan oleh sejumlah faktor fundamental.
Di antaranya adalah iklim usaha yang kondusif, ketersediaan infrastruktur yang memadai, pelayanan investasi yang efisien, serta keberadaan tenaga kerja yang kompetitif.
"Dalam bidang investment, kami berkomitmen untuk berkolaborasi, bersinergi dengan kawasan industri yang ada di Jawa Tengah untuk men-support adanya investasi yang masuk ke sini," jelas Harry pada Rabu (21/5/2025).
Menurut Harry, sinergi yang kuat antara sektor swasta dan pemerintah menjadi penentu keberhasilan Jawa Tengah dalam menarik investor domestik maupun asing.
Baca Juga
Terlebih dengan dukungan dari dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang, Jawa Tengah memiliki peluang besar untuk menjadi episentrum investasi baru di Pulau Jawa.
Harry menambahkan bahwa pembangunan kawasan industri di berbagai titik strategis di Jawa Tengah telah mendorong pemerataan pusat pertumbuhan ekonomi.
Dengan komitmen pemerintah daerah dalam penyederhanaan proses perizinan dan jaminan stabilitas usaha, investor mendapatkan kepastian hukum dan kenyamanan dalam menjalankan aktivitas bisnis.
"Jawa Tengah juga memiliki nilai lebih dibandingkan daerah lain karena situasi yang relatif kondusif untuk menjalankan usaha. Kami berkomitmen untuk bisa menjaga itu, jangan sampai hal-hal yang terjadi seperti di tempat lain tidak akan ada di Jawa Tengah," ujar Harry.
Sejalan dengan itu, pelaku kawasan industri juga melihat pentingnya koordinasi intensif antar pelaku usaha dalam menarik minat investor.
Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Jawa Tengah, Setyo Adi Paminto, menilai bahwa pendekatan aktif dan responsif terhadap calon investor menjadi kunci penting agar investasi tidak hanya mampir tetapi benar-benar terealisasi di wilayah ini.
"Kawasan industri itu fokus menarik investasi masuk melalui investor. Kami di HKI yang penting [investor] masuk ke Jawa Tengah terlebih dulu. Biasanya mereka keliling, dari Kabupaten Batang sampai ke Sayung," jelasnya.