Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Lahan Tidur di Klaten Dimanfaatkan Jadi Ladang Padi Srinuk

Pemanfaatan lahan tidur di Delanggu diinisiasi oleh kerja sama lintas instansi. Selain padi, nantinya lahan tersebut akan coba ditanami beberapa jenis kedelai.
M Faisal Nur Ikhsan
M Faisal Nur Ikhsan - Bisnis.com 18 Mei 2022  |  15:41 WIB
Lahan Tidur di Klaten Dimanfaatkan Jadi Ladang Padi Srinuk
Ilustrasi - Petani beraktivitas di lahan persawahan di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/1/2022). - Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, SEMARANG – Lahan tidur seluas tiga hektare di wilayah Delanggu, Kabupaten Klaten kini difungsikan kembali sebagai persawahan. Program pemanfaatan lahan tidur tersebut merupakan hasil kerja sama antara Fakultas Pertanian Universitas Gadjah mada, Taman Sehat Rejosari (Tasero) Delanggu, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Delanggu, serta Koperasi Tani Delanggu.

“Keberhasilan inisiasi pemanfaatan lahan tidur yang terlantar diharapkan akan menjadi langkah awal yang sangat strategis untuk pemanfaatan lahan tidur di wilayah Delanggu seluas sekitar 100 hektare dari total lahan sawah produktif sebanyak 1.170 hektare,” jelas Jaka Widada, Dekan Fakultas Pertanian UGM, Rabu (18/5/2022).

Sebagai informasi, pilot project tersebut dilaksanakan di atas lahan seluas tiga hektare yang telah terlantar selama lima tahun. Proyek tersebut juga berupaya mempromosikan sistem pertanian ramah lingkungan dan hemat penggunaan sumber daya. Lokasi lahan tidur yang dimanfaatkan juga dimaksudkan sebagai sarana edukasi dan pariwisata berbasis smart eco bio production.

“Kerja sama multi pihak ini merupakan langkah strategis dan wujud tri dharma perguruan tinggi dimana UGM membawa dan mengenalkan berbagai inovasi produksi dan tata kelola usaha tani yang relevan untuk masyarakat pertanian di daerah-daerah,” jelas Jaka, dikutip dari laman UGM.

Hasil dari kerja sama itu terlihat dalam kegiatan panen bersama yang digelar pada Sabtu (14/5/2022) pekan lalu. Sebelumnya, padi jenis Srinuk ditanam di atas lahan tidur. Srinuk sendiri merupakan salah satu padi unggul lokal Klaten yang dikembangkan dari padi Rojolele khas Delanggu.

“Dilaporkan produktivtias padi Srinuk yang dibudidayakan secara organik sebesar 6,8 ton/hektare gabah kering panen. Srinuk yang dibudidayakan secara konvensional memiliki produktivitas 5,2 ton per hektare,” jelas Sutrisno, Kepala BPP Delanggu.

Untuk menjaga kualitas tanah di lahan tidur tersebut, Fakultas Pertanian UGM bakal melakukan rotasi jenis tanaman. Nantinya, pada bulan Juni, bakal ditanam tiga jenis kedelai salah satunya adalah kedelai hitam Malika. “Dengan mencoba beberapa varietas akan dievaluasi varietas kedelai yang memiliki kecocokan tinggi dan juga produktivitas yang tinggi,” jelas Tri Harjaka, anggota tim kajian dari Fakultas Pertanian UGM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ugm jateng pertanian klaten

Sumber : ugm.ac.id

Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top