Bisnis.com, SEMARANG – Ekonom Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahyu Widodo, menyebut bencana banjir rob yang terjadi di kawasan Tanjung Emas bakal mempengaruhi sentimen dunia usaha.
“Bahwa kemudian tanggulnya jebol itu ya sudah di luar kuasa. Hanya kan dunia bisnis tidak bisa seperti itu juga. Karena market mechanism, jadi excuse yang sifatnya normatif itu kadang diabaikan,” jelasnya, dikutip Rabu (25/5/2022).
Wahyu menjelaskan bahwa bencana yang terjadi itu bakal memberikan disrupsi negatif bagi dunia usaha, baik pada investor existing maupun yang bakal masuk ke Jawa Tengah.
“Itu sudah jelas dan membawa kerugian. Di sisi lain, yang justru lebih penting lagi ini kan soal ekspektasi, karena bagaimanapun ini akan disikapi bahwa Semarang itu ternyata belum siap sepenuhnya,” tambahnya.
Secara umum, kawasan pesisir utara Jawa Tengah memang telah dikenal memiliki potensi bencana, khususnya bencana banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut atau rob. Namun demikian, kondisi tersebut menurut Wahyu tak bisa dijadikan pembenaran. Pasalnya, di negara-negara lain seperti Jepang, potensi bencana tersebut bisa diantisipasi dan diminimalkan dampaknya. Sehingga kegiatan bisnis bisa berjalan dengan minim gangguan.
“Poin yang ingin kita tekankan itu ada pada self evaluation, tanpa kemudian bicara soal kesalahan dan segala macam. Itu tidak,” tegasnya.
Wahyu memperkirakan banjir rob yang terjadi di kawasan Tanjung Emas dan sejumlah wilayah lain di pesisir utara Jawa Tengah tak akan berdampak besar bagi perekonomian di wilayah tersebut. Namun demikian, Wahyu memberikan catatan khusus bagi pemerintah daerah. Pasalnya, kondisi tersebut bakal berbalik 180 derajat apabila pemerintah tak bisa menangani banjir rob itu dengan cepat.
Opsi untuk mengalihkan lalu lintas perdagangan dari Tanjung Emas masih sukar untuk dilakukan. “Pelabuhan ini kan infrastruktur yang besar dan harus benar-benar disiapkan dengan baik, kalau ingin mengungguli Tanjung Emas,” tambahnya.
Terkait ekspor-impor, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo masih optimistis bahwa banjir rob tak akan berdampak banyak pada kinerja ekspor-impor di Jawa Tengah. “Ini kan sifatnya jangka pendek. Kami masih optimis untuk ekspor-impornya,” jelasnya saat dihubungi Bisnis.
Sebelumnya, Rahmat Dwisaputra Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, menyebut pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah pada tahun ini bakal berkisar di angka 4,6-5,4 persen. Namun demikian, angka tersebut belum mempertimbangkan dampak banjir rob yang terjadi baru-baru ini.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar mengatakan bahwa pembangunan tanggul laut darurat di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dikebut dalam upaya mengatasi banjir.
"Dikerjakan manual, tanpa alat berat," katanya di Semarang, Rabu. Ia mengatakan bahwa penambahan tanggul yang jebol utamanya dilakukan pada bagian dengan kerusakan paling parah.
"Ada dua titik masuknya air laut, namun prioritas yang lebarnya 20 meter," katanya.
Ia berharap pembangunan tanggul darurat dapat segera terselesaikan untuk mencegah lebih banyak air laut masuk ke wilayah sekitar pelabuhan.
Banjir rob menimbulkan genangan setinggi dua meter lebih di kawasan pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Banjir rob utamanya melanda daerah di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas.