Bisnis.com, SEMARANG – Banjir rob yang beberapa waktu lalu terjadi di kawasan Tanjung Emas berangsur mulai reda. Tanggul-tanggul yang jebol sementara telah diperbaiki menggunakan bambu dan karung berisi pasir. Perlahan, sejumlah pelayanan di Pelabuhan Tanjung Emas juga berangsur pulih.
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC-TMP) Tanjung Emas mulai Jumat (27/5/2022) telah kembali membuka pelayanan secara normal. “Sebagai update bahwa KPPBC-TMP Tanjung Emas pada hari ini mengaktifkan kembali semua kegiatan pelayanan dan pengawasan,” jelas Anton Martin, Kepala KPPBC-TMP Tanjung Emas.
Anton menyebut bahwa personel Bea Cukai telah bersiaga sejak pagi untuk memberikan pelayanan. “Personel di lapangan pada area Pelabuhan Tanjung Emas, khususnya Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), dipastikan sudah siap kembali bekerja 24 jam,” tambahnya kepada Bisnis.
Sebelumnya, pelayanan Bea Cukai serta pelabuhan di Tanjung Emas sempat terhenti akibat banjir rob yang terjadi. Namun demikian, petugas KPPBC-TMP Tanjung Emas tetap memberikan prioritas pelayanan pada peti kemas yang sudah siap ekspor.
Prioritas layanan ekspor dilakukan guna meminimalkan kerugian yang dialami eksportir akibat banjir rob. Data terakhir yang dimiliki KPPBC-TMP Tanjung Emas, setidaknya ada 185 peti kemas tujuan ekspor maupun impor yang terdampak akibat banjir rob.
Beberapa layanan yang menjadi prioritas antara lain percepatan proses pembatalan, Surat Persetujuan Barang Ekspor (SPPBE) serta pemeriksaan sebelum keluar Kawasan Pabean. KPPBC-TMP Tanjung Emas juga telah membuat Standard Operational Procedure (SOP) secara manual untuk mempercepat proses perbaikan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Untuk layanan ini, personel Bea Cukai bertugas 24 jam.
Baca Juga
Percepatan pelayanan ekspor tersebut dilakukan hingga Kamis (26/5/2022) malam kemarin. “Untuk kegiatan gate in ekspor sebanyak 161 kontainer dan gate out impor sebanyak 115 kontainer,” jelas Anton.
Pada perkembangan lainnya, untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir rob, Dinas Sosial Provinsi Jawa tengah telah mendistribusikan bantuan berupa pangan lokal ke daerah-daerah terdampak.
Widodo, Penanggung Jawab fasilitas dapur umum di wilayah Kendal, menjelaskan bahwa distribusi makanan dilakukan setidaknya dua kali sehari. Yaitu saat pagi dan malam hari. “Untuk sementara, kebutuhan dan logistik masih mencukupi. Untuk dua hari masih cukup. Tapi belum semua mengirim atau belum semua memberikan bantuan ke sekretariat,” jelasnya dikutip dari laman Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dilaporkan, ada sejumlah daerah di Kabupaten Kendal yang terdampak banjir rob. Daerah tersebut antara lain Kaliwungu, Karangsari, Bandengan, serta Kartika Jaya.